LUMAJANG, Sabtu (17/11/2018) suaraindonesia-news.com – Tak ingin jalan Desa Jugosari dan Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, lubang-lubang, berlumpur dan berdebu, ratusan warga sambat ke Bupati Lumajang, petang tadi di Pendopo Kabupaten Lumajang.
Dari pantauan media ini, ratusan warga tersebut, mendatangi Pendopo Kabupaten sejak pukul 15.29 wib, bergerak dari Kecamatan Candipuro dengan menggunakan 2 unit station dan 3 unit truck yang dikawal kendaraan Patroli Polsek Candipuro.
Ini salah satu warga, Affan Habibi (42) warga RT/RW: 71/10 Dusun Uranggantung, Desa Jarit, mengatakan jika ini sebuah penyampaian aspirasi oleh masyarakat Desa Jarit, terkait dengan dampak lingkungan yang diakibatkan adanya aktifitas penambangan pasir galian C di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
“Sekitar pukul 16.40 wib, kami menunggu Bupati Lumajang dengan perwakilan masyarakat Desa Jarit sebanyak 20 orang,” katanya kepada media ini.
Iqbal (38) warga RT/RW : 71/10, Dusun Uranggantung, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, juga menyampaikan kalau dirinya mengantarkan warga untuk sambat kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang atas kerusakan yang dialami warga selama ini, akibat dampak pertambangan pasir di wilayahnya.
“Kami terima kasih karena kami diterima dan beraudiensi langsung dengan Bapak Bupati, kami masyarakat yang melaksanakan aksi berupa penutupan jalan dengan spontanitas, atas dasar adanya data yang bocor yang mana masyarakat jarit mudah dikendalikan, sehingga masyarakat kami melakukan penutupan. Kami berharap daripada mereka bercerita kepada dan ditunggangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Yoni, yang juga warga Dusun Uranggantung, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, ini mengatakan juga bahwa dirinya berterima kasih telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi.
“Lumajang ini mempunyai slogan Atib Berseri sehingga pemerintah Kabupaten Lumajang harus bersinergi dengan masyarakat untuk mewujudkan hal tersebut,” kata Yoni.
Dengan adanya tambang pasir ini, kata Yoni, berawal jalanan rusak, kecelakaan kecil dan banyak korban serta mengganggu aktifitas penggunaan jalan lain.
“Kebersihan debu akan menjadi tekanan yang berdomisili disana yang mana hal tersebut dapat mengganggu kesehatan. Kami berharap agar melakukan penambangan sesuai dengan peraturan yang ada,” ujarnya.
Aksi penutupan jalan, kemarin, menurut Yoni dengan tersebarnya di media sosial, yang membahas tentang jalur lalu lintas tambang yang diterima oleh masyarakat sehingga masyarakat tidak terima dan merasa dilecehkan dengan adanya kalimat “Masyarakat Desa Jarit mudah dikendalikan” dan tersebar di media sosial, sehingga masyarakat kompak dengan melakukan aksi spontan memblokade jalan dengan pasir.
“Kami mohon solusi dan petunjuk terbaik kepada Bapak Bupati Lumajang karena kehadiran kami disini minta yang terbaik,” bebernya.
Sungkono, yang juga warga setempat, mengatakan bahwa dirinya beserta warga lainnya ingin desa jarit bersih dari debu dan lumpur sehingga warga ingin tidak ada lagi truk pasir yang lewat di Desa Jarit.
Sementara itu, penyampaian Bupati Lumajang, H Thoriqul Haq MML, pertama beliau memohon maaf karena terlambat, ada kegiatan di Pasuruan.
“Monggo sampaikan aspirasi dari masyarakat Desa Jarit terkait dengan jalur Desa Jarit yang dijadikan jalur transportasi. Saya akan berkebijakan yang mana terhadap truck pasir lewat kamar kajang, namun saya masih belum memberikan keputusan terkait jalan tersebut. Mohon waktu, karena kami akan melanjutkan rapat koordinasi dengan instansi terkait, dengan adanya jalan alternatif truck pasir,” paparmya.
Cak Thoriq, panggilan Bupati Lumajang, mengatakan kalau pihaknya harus berunding terlebih daluhu kepada para penambang, tetapi hal tersebut butuh waktu dan proses.
“Kami tidak ingin mengeluarkan keputusan yang menyalahi aturan mengingat menutup jalan aturannya memang tidak boleh,” tegasnya.
Sekitar pukul 18.00 wib kegiatan audiensi ditutup oleh Bupati Lumajang, dan selama kegiatan berjalan dengan tertib lancar dan kondusif.
Adapun pengamanan dalam kegiatan tersebut 118 personil yang terdiri dari 80 Personil dari Polres Lumajang yang dipimpin oleh Kabag. Ops Polres Lumajang, Kompol Heri Eko.
Selain itu, ada juga 30 Personil dari Dinas Satpol PP Kabupaten Lumajang yang dipimpin oleh Kepala Dinas Satpol PP Kab. Lumajang, Drs Basuni. Dan 8 Personil dari Bakesbangpol Kabupaten Lumajang yang dipimpin oleh Kepala Bakesbangpol Kabupaten Lumajang, Ir Suyanto.
Reporter : Fuad
Editor : Agira
Publisher : Imam