Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Sejumlah Kabupaten di Pantai Timur Provinsi Aceh Dilanda Banjir

Avatar of admin
×

Sejumlah Kabupaten di Pantai Timur Provinsi Aceh Dilanda Banjir

Sebarkan artikel ini
IMG 20160210 084214
Warga yang dilanda banjir akan mengungsi, terlihat mereka sedang menyelamatkan

Reporter : Rusdi Hanafiah

Aceh Timur, Suara Indonesia-News.Com – Akibat hujan lebat selama sepekan terakhir mengakibatkan sejumlah Kabupaten dibagian pantai timur Provisi Aceh dilanda banjir, akibatnya sejumlah penduduk terpaksa mengusi.

Pantauan wartawan di Kabupaten Aceh Utara, dan Kabupaten Aceh Timur, Selasa (9/2/2016) seperti yang terjadi di Desa Blang Nie, dan Desa Teupin Breuh, Kecamatan Simpang Ulim dilanda banjir. Banjir yang melanda dua desa tersebut disebabkan oleh luapan air Sungai Arakundo.

Luapan air Sungai tersebut terjadi sekira pukul 09:00 WIB, banjir yang menerjang desa tersebut diperkirakan ketinggian air mencapai satu meter lebih, sedangkan luapan tersebut masih terjadi.

Baca Juga :  Hj Mimin Slamet Junaidi : TFC Merupakan Bentuk Kreatifitas Terhadap Karya Seni Fashion

Informasi yang dihimpun media ini dari sumber di lokasi banjir, menyebutkan bahwa, banjir teraebut akibat curah hujan yang tinggi dan tiada henti, mengakibatkan air Sungai Arakundo meluap, dan menerjang ratusan rumah penduduk desa. Akibatnya puluhan Kepala Keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi ketempat yang diyakini aman dari terjangan banjir.

Amatan media ini warga di desa tersebut saat ini sedang sibuk menyelamatkan harta benda mereka ke tempat pengungsian di bawah tenda.

Sementara itu di bagian timur Kabupaten Aceh Utara, banjir menerjang Kecamatan Langkahan dan Kecamatan Tanah Jambo Aye. Air Bah tersebut merendam puluhan desa di dua kecamatan.

Baca Juga :  Sampang Kembali Dihantam Banjir, Jalan Raya Jadi Sungai

Desa yang diterjang air bah itu diantaranya Desa Buket Linteung, Lubok Pusaka, Tanah Merah. Air mencapai ketinggian bervariasi mulai dari empat puluh centi meter, sampai satu meter lebih. Akibatnya puluhan KK pun harus mengungsi.

Saat ini korban banjir, memanfaatkan Balai Desa sebagai tempat pengungsian, sebagai tempat berteduh sementara, kendati demikian, sebagian warga masih tetap bertahan di rumah mereka masing-masing. Umumnya mereka berharap bantuan pemerintah untuk segera disalurkan.