PROBOLINGGO, Minggu (29/8/2021) suaraindonesia-news.com – Tempat parkir armada truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo yang berlokasi di jalan Anggrek terbakar. Tempat parkir yang berada diarea Tempat Pembuangan Akhir (TPA) itu dikabarkan terbakar terjadi sekitar jam 17.00 WIB. Dengan terbakarnya garasi tersebut mengakibatkan sejumlah mobil truk armada pengangkut sampah milik DLH yang diparkir ikut terbakar, Minggu (29/8) petang.
Untuk memadamkan api agar tidak merembet ke yang lain, 5 (lima) pemadam kebakaran, 1 armada milik PT KTI, 1 armada milik Pemkab Probolinggo dan 3 armada milik Pemkot Probolinggo diterjunkan. Kobaran api bisa dipadamkan jam 19.00 WIB.
Mendengar kabar Garasi armada truk milik DLH terbakar Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin langsung meluncur ke lokasi.
Kepada sejumlah awak media wali kota menjelaskan, kebakaran terjadi di garasi armada truk pengangkut sampah milik DLH, dimana tadi ada 5 unit mobil armada truk pengangkut sampah, 3 unit diantara truk convektor yang masih baru ikut terbakar.
Dengan terbakarnya armada truk pengangkut sampah ini wali kota mengatakan pasti akan menimbulkan kendala penanganan sampah kedepan.
“Ini untuk menjadi pemahaman kita bersama, karena armada yang selama ini sudah terbagi lokasinya terbakar dan ini menjadi tantangan DLH untuk mengatasi penanganan sampah kedepannya. Ini harus kita kasih tau kepada masyarakat,” ujar wali kota.
Peristiwa kebakaran ini Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya armadanya saja banyak yang terbakar. Tentunya dengan peristiwa ini sekaligus saya sampaikan akan ada dampak kedepannya tentang penanganan sampah, sambungnya.
“Untuk itu mari kita bersama-sama untuk memahami dalam mengatasi sampah kedepannya. Karena alat angkutnya, mobil Convektor dan lainnya banyak yang terbakar cukup parah,” tuturnya.
Wali kota sebutkan, yang 5 armada, 3 diantaranya mobil truk convektor sudah ludes terbakar, ada yang meletus, sudah pecah semua, sudah meleleh semua, sehingga membutuhkan penanganan perawatan yang sangat berat, atau bisa jadi tidak bisa digunakan dan harus ada pengadaan lagi mobil yang baru.
“Jadi saya berharap ini informasi kepada masyarakat untuk penanganan sampah kedepan akan terkendala dan kita semua untuk bisa memahami,” harapnya.
Menurutnya, dugaan sementara masih dilihat, karena kata dia, kalau namanya api ada dua sumber dari api (Rokok) atau dari aliran listrik. Kita lihat nanti, yang penting peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
“Dengan adanya angin Gending kobaran api lebih cepat menjalar kemana mana. Kalau kerugian ya mencapai miliaran rupiah. Karena 1 unit mobil Convektor itu harganya Rp1,5 miliar,” pungkas orang nomor satu di kota Bayuangga ini.
Reporter : S.Widjanarko
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful













