PATI, Rabu (03/11/21) suaraindonesia-news.com – Ribuan siswa berprestasi di Kabupaten Pati menerima beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Pati.
Sebanyak 2.200 siswa dengan jenjang pendidikan mulai SD, SMP dan SMA diberi beasiswa untuk mengurangi angka putus sekolah.
Bupati Pati, Haryanto mengatakan, pemberian beasiswa ini rutin dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pati untuk siswa berprestasi yang kurang mampu.
“Program beasiswa ini sudah cukup lama diberikan kepada para siswa, khususnya Madrasah Ibtidaiyah yang hendak melanjutkan ke jenjang SMP. Juga kepada siswa Madrasah Tsanawiyah yang ingin melanjutkan ke jenjang SMA”, terang Bupati Haryanto saat penyerahan beasiswa secara simbolis, Rabu (03/11/21), di Pendopo Kabupaten Pati.
Sekalipun anggaran banyak direalokasikan dan direfocussing karena dampak pandemi Covid-19, pihaknya bersyukur, anggaran untuk beasiswa ini masih dapat dipertahankan.
“Jadi, khusus untuk beasiswa ini kita pertahankan. Sekalipun nilainya masih terbatas”, tutur Haryanto.
Dia berpesan, dana beasiswa yang dikirim ke rekening masing – masing siswa, agar dipergunakan untuk membeli kebutuhan masuk SMP, SMA atau Madrasah Aliyah.
“Dan saya mohon, karena ini lewatnya adalah ke rekening masing – masing anak, jadi nanti jangan ada potongan”, pesan Haryanto.
Dalam kesempatan itu, bupati juga menyinggung pembelajaran tatap muka yang belum seluruhnya dapat dilaksanakan, mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19.
“Kondisi saat ini, masih berupaya mempercepat vaksinasi untuk usia 12 tahun ke atas dan diharapkan lebih menjangkau siswa SMP, MTs, SMA maupun SMK. Sehingga nantinya, jika kondisi sudah membaik, dapat segera dilakukan pendidikan tatap muka”, ungkap Bupati Haryanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Winarto menjelaskan, beasiswa ini diberikan kepada siswa SD, MI, MTs dan SMP.
“Beasiswa tersebut diserahkan pada saat siswa SD sudah duduk dibangku SMP dan siswa SMP sudah duduk dibangku SMA. Dengan besaran, tingkat SD 1 juta rupiah dan SMP 1.5 juta rupiah per siswa”, jelas Winarto.
Untuk jenjang SD, lanjutnya, ada sebanyak 1.382 penerima dan SMP ada 809 penerima.
“Tidak ada penurunan, karena sudah kami hindarkan dari refocussing. Dan ini bertujuan agar anak tidak putus sekolah. Wajib belajar 9 tahun tercapai. Kemudian, anak – anak ini tetap semangat, termotivasi dan berprestasi hingga bisa meringankan keluarga yang tidak mampu”, pungkas Winarto.
Reporter : Usman
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful
