Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Raja Ampat Segera Launching, Strategi Mengurangi Resiko Bencana Melalui Kebijakan Pembentukan Kampung Tangguh

Avatar of admin
×

Raja Ampat Segera Launching, Strategi Mengurangi Resiko Bencana Melalui Kebijakan Pembentukan Kampung Tangguh

Sebarkan artikel ini
Kepala BPBD Kabupaten Raja AmpatAlfaris MambrakuSEM.Ec .Dev
Kepala BPBD Kabupaten Raja Ampat,Alfaris Mambraku,SE,M.Ec.Dev
Raja Ampat, Suara Indonesia-News.Com – Dalam rangka upaya pemerintah daerah (Pemda) Raja Ampat dalam penanggulangan bencana daerah, sehingga pemda Raja Ampat melalui badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) membuat rancangan proyek perubahan instansional dan akan membentuk kampung tangguh percontohan.

Raja Ampat memiliki 179 kampung,24 distrik dan dikelilingi 1620 pulau yang mana sangat rawan dengan bencana, pasalnya bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggangu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik faktor alam maupun non alam serta faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

Baca Juga :  Dua PNS Nakal Terjaring Razia Satpol PP Sumenep

Bencana yang ada di Kabupaten Raja Ampat dapat dikategorikan menjadi 3 bagian antara lain, bencana alam, berupa gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Bencana non alam berupa bencana yang diakibatkan oleh kegagalan teknologi, gagal modernisasi, epidemic dan wabah penyakit, sedangkan bencana social berupa konflik social antara kelompok atau antara komunitas masyarakat yang diteror, tutur Alfaris Mambraku,SE,M.Ec.Dev kepala badan penenggulangan bencana daerah (BPBD) saat ditemui Suara Indonesia di kantornya. Rabu (15/7/2015).

Dijelaskan Alfaris Mambraku, saat ini pemda Raja Ampat melalui BPBD Raja Ampat telah mengambil langkah-langkah dalam rangka penanggulangan bencana melali beberapa tahapan yaitu, tahap prabencana, penguatan kapasitas masyarakat, pemerintah dan lembaga-lembaga nasional maupun internasional dalam menghadapi bencana, dan langkah selanjutnya tahap saat tanggap darurat, berupa tindakan evakuasi dan penyelamatan korban dan harta benda maupun infrastruktur pada saat terjadinya bencana dan yang terakhir tahap pasca bencana, yaitu melakukan rehabilitasi dan rekontruksi atas kerusakan dan kerugian akibat bencana.

Baca Juga :  Kantor Balai Desa Tak Difungsikan, Pemkab Tutup Mata

Sementara rencananya launching atau peresmian dua kampung yembekwan dan yenbuba sebagai kampung tangguh dilaksanakan, jumat (24/7/15) di distrik Meos Mansar Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat. (Zainal).