ACEH TIMUR, Selasa (14/01) suaraindonesia-news.com – Progres pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) irigasi sayap kanan Jambo Aye hingga kini masih jauh dari harapan. Setelah 9 tahun sejak dimulai pada 2016, proyek ini baru terealisasi sepanjang 18 km atau 45 persen dari total rencana 40 km.
Proyek irigasi yang bertujuan menyuplai air ke 3.028 hektar areal persawahan di Kecamatan Pante Bidari hingga Kecamatan Nurussalam ini terancam mangkrak. Dengan anggaran sekitar Rp640 miliar, progres yang lambat memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat.
Sejak awal pelaksanaan, proyek ini telah dikerjakan oleh beberapa perusahaan pemenang tender. Pada tahap pertama, dari 2016 hingga 2022, pekerjaan dilakukan oleh PT Selaras Mandiri Sejahtera (SMS) KSO PT Nahla Sampurna dengan target 15 km dan nilai kontrak sebesar Rp204 miliar.
Pada 2023, proyek dilanjutkan oleh PT Bohana Jaya Nusantara dengan target 1,8 km senilai Rp15,4 miliar. Sementara pada 2024, pembangunan jaringan irigasi sayap kanan diteruskan oleh PT Kelapa Satangkal Makmur Sejahtera dengan target 1,2 km senilai Rp24 miliar. Namun, hingga akhir kontrak pada 31 Desember 2024, progres pekerjaan masih belum rampung 100 persen.
Manager Lapangan PT Kelapa Satangkal Makmur Sejahtera, Fakhrizal, mengakui bahwa kontrak perusahaannya telah berakhir dengan progres pekerjaan mencapai 98 persen dari target 1,2 km.
“Pekerjaan sudah terealisasi 98 persen. Sisanya hanya timbunan, tetapi terkendala cuaca. Meski kontrak telah berakhir, saat ini sedang dalam proses adendum,” ungkap Fakhrizal pada Sabtu (11/01/2025).
Sementara itu, sumber tidak resmi menyebutkan bahwa pada 2025, proyek irigasi sayap kanan Jambo Aye tidak lagi menjadi prioritas pemerintah pusat. Fokus proyek tahun depan hanya akan diarahkan pada pembebasan lahan.
“Informasinya, tahun 2025 proyek ini hanya akan fokus pada pembebasan lahan dan tidak lagi masuk dalam daftar PSN,” ujar sumber tersebut.
Lambatnya realisasi proyek ini menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama para petani yang berharap besar pada keberadaan irigasi ini untuk mendukung produktivitas pertanian mereka. Diperlukan komitmen lebih besar dari pemerintah untuk memastikan proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Aceh Timur.