Reporter: Liq
Sumenep, Jumat (18/11/2016) suaraindonesia-news.com – Dalam rangka memperingati hari tata ruang 2016, dinas Cipta karya dan tata ruang (Cikatarung) Sumenep, Madura, Jawa Timur mengadakan lomba mewarnai dan Grafitti. di Gedung Korpri setempat, Jumat pagi (18/11/2016).
Lomba mewarnai dengan tema “Sumenep Hijau” tersebut di ikuti 526 anak se Kabupaten Sumenep di tingkat siswa PAUD/TK, sedangkan lomba Grafitti diikuti 62 peserta dari tingkat SMP/SMA dan kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati sumenep Achmad Fauzi.
Wakil Bupati Sumenep Achmad Fausi dalam sambutanya mengatakan bahwa dengan adanya lomba menggambar dan mewarnai tersebut dapat memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkreasi dan berkarya.
“Dengan begitu, nantinya anak-anak dapat menciptakan sesuatu yang baru dan tentunya bernilai positif,” kata Fauzi.
Menurutnya, Anak seharusnya tidak boleh dikekang dalam berkreasi dan berkarya bagi anak-anak kita itu lebih baik, harus dibiarkan menciptakan karya-karya yang postif bagi dirinya.
“Pendidikan dan kesehatan merupakan modal dasar dalam pembangunan daerah, karena menggambar dan mewarnai merupakan bagian dari dunia pendidikan anak sehingga butuh perhatian dari bukan saja dari orang tua tetapi dari pihak pemerintah juga'” terangnya.
Sementara itu Kepala dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep, Bambang Irianto, menjelaskan pelaksanaan kegiatan lomba mewarnai tingkat TK/PAUD dan lomba Grafitti tingkat SMP/SMA tersebut merupakan dalam rangka memperingati hari tata ruang ke 16 tahun 2016.
”Kegiatan ini merupakan sarana sosialisasi kepada generasi penerus agar lebih mencintai lingkungan,” jelas Bambang.
Lanjutnya, kalau berbicara tentang lingkungan terkait dengan tata ruang, sehingga penting bagi para generasi penerus bangsa untuk mencintai lingkungan, termasuk lomba Grafitti untuk menghindari hal – hal yang tidak kita inginkan atau perilaku corat-coret di tembok yang selalu dilakukan para pelajar SMA, supaya para pelajar memiliki kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan sejak dini dan Nantinya terhadap persoalan lingkungan dapat menjadi tanggung jawab bersama.
“Ketika dari semua kalangan mempunyai rasa memiliki dan mencintai lingkungan, kekompakan masyarakat akan tumbuh dan bersatu padu dalam mencegah terjadinya banjir, dan lain-lain sebagainya,” Tukasnya.
