Reporter : Rusdi Hanafiah
Langsa-Aceh, Suara Indonesia-News.Com – Warga Kota Langsa kecewa atas peristiwa ambruknya jembatan gantung yang ada di hutan lindung. Pasalnya jembatan tersebut baru selesai dibangun.
Zulfadli (50) salah seorang warga Langsa kepada Wartawan, Sabtu malam (26/12) mengatakan, dirinya sangat kecewa atas putusnya jembatan gantung yang baru selesai dibangun terjadi ambruk.
Menurut Zulfadli, ambruknya jembatan gantung yang dibangun dari sumber dana Otsus tahun 2015 itu bukan karena kualitas bangunannya.
“Di duga Ambruknya jembatan tersebut terjadi akibat tidak adanya tim pengawasan dari pihak terkait, sehingga ratusan pengunjung bebas berada diatas jembatan itu” kata Zulfadli.
Seharusnya lanjut Zulfadli, pihak terkait mengawasi jembatan gantung itu agar pengunjung tidak bebas berada diatasnya untuk melebihi kapasitas yang telah ditentukan.
“Sementara pihak terkait telah mengetahui ketahanan beban jembatan tersebut, hanya terbatas pada larangan yang terpajang tulisan di jembatan gantung sudah ditulis bahwa kapasitas jembatan gantung untuk beban 40 orang. Namun gara-gara tidak diawasi oleh pihak terkait, sehingga warga bebas berada diatas jembatan dengan jumlah banyak (melebihi kapasitas-red),” tambah Zulfadli.
Ia menyebutkan, karena kurang pengawasan untuk kunjungan wisata, maka korbannya masyarakat, seperti yang terjadi ini dihutan lindung (hutan kota-red) yang merupakan tempat wisata paling ramai dikunjungi warga juga telah di kenal masyarakat luas, baik yang ada di daerah, maupun dari luar kota.
“Ini semua terjadi akibat tidak ada pengawasan, kalau ada pengawasan saya rasa hal-hal yang tidak kita inginkan tak akan terjadi,” jelasnya.