BALIKPAPAN, Selasa (14/03/2023) suaraindonesia-news.com – Pengerjaan proyek DAS (Daerah Aliran Sungai) Ampal di depan Global Sport hingga sekarang masih mencapai progres 21,82 persen dari target 30 persen.
Proyek pengendalian banjir ini, dilaksanakan oleh PT Fahreza Duta Perkasa (FDP) sebagai pemenang tender, dan di biayai oleh APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Balikpapan senilai 136 miliar dengan tahap multiyears.
Proyek ini mulai dilaksanakan sejak bulan November 2022 dan akan berakhir pada bulan Desember 2023 mendatang.
Dalam pelaksanaannya, proyek ini kerap menuai kritikan dari berbagai elemen, tak terkecuali lembaga wakil rakyat. Sebab, pihak kontraktor dinilai tidak profesional, karena tidak bisa mencapai target sejak termen pertama pada akhir bulan Desember 2022 lalu.
Bahkan, pihak kontraktor sudah diberikan SP 3 oleh dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan.
Ditambah lagi, dengan penutupan jalan di depan Global Sport Jalan MT Haryono. Penutupan jalan ini tidak sesuai dengan jadwal yang sebelumnya hanya dua pekan, tapi hingga sekarang penutupan jalan di lokasi pengerjaan proyek itu masih berlangsung selama kurang lebih satu bulan.
Penutupan jalan ini, tidak hanya menyebabkan kemacetan, tapi juga merugikan sejumlah pemilik usaha di sekitar pengerjaan proyek itu.
Keterlambatan dalam pengerjaan proyek ini, pihak kontraktor beralasan karena cuaca yang tidak menentu. Sehingga mengakibatkan progres proyek ini tidak bisa mencapai target.
Baca Juga: DPRD Balikpapan Janji Tindaklanjuti Permintaan RDP Warga Terdampak Pengerjaan Proyek DAS Ampal
Alasan cuaca oleh pihak kontraktor ini terungkap pada saat Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh, melakukan Sidak (Inspeksi Mendadak) ke proyek tersebut di depan Global Sport Jalan MT Haryono pada Senin, (13/3) kemarin.
Dalam Sidak ini, Abdulloh meminta pihak kontraktor untuk segera menyelesaikan target pengerjaan proyek tersebut sebelum awal ramadhan, minimal jalan itu bisa dilewati satu jalur oleh kendaraan. Sehingga bisa mengurai kemacetan mulai dari simpang Wika menuju simpang lima Dome, begitupun sebaliknya.
Abdulloh mengatakan, dirinya sebagai wakil rakyat mendorong kepada kontraktor untuk peduli kepada masyarakat Balikpapan. Karena penutupan jalan di lokasi tersebut sudah berjalan cukup lama.
Soal kendala cuaca yang menjadi alasan kontraktor pelaksana, Abdulloh menyatakan kesiapannya untuk membantu mengatasi keluhan itu dengan memanggil 5 pawang hujan.
Baca Juga: DASPengerjaan Proyek DAS Ampal Dinilai Tak Profesional, Warga Minta RDP dengan Dewan
Pawang hujan ini di maksudkan untuk mengendalikan cuaca. Sehingga kontraktor bisa semaksimal mungkin dalam menyelesaikan progres pengerjaan proyek tersebut, terutama di depan Global Sport.
“Pawang hujan sudah saya panggil dari kemarin sore sebanyak 5 orang, mereka langsung bekerja. Pawang hujan ini hanya untuk mengalihkan cuaca,” ujar Abdulloh kepada wartawan pada Selasa, (14/3) pagi.
Menurutnya, ia menggunakan pawang hujan sebagai bentuk ikhtiar saja, semua dilakukannya untuk masyarakat Balikpapan. Agar proyek tersebut segera diselesaikan.
Jika dengan bantuan tersebut, Abdulloh menegaskan, pihak kontraktor tetap tidak bisa menyelesaikan progres proyek itu sampai dengan awal ramadhan, maka taruhannya adalah jabatan Project Manager PT FDP yakni Arif Wibisono untuk mundur dari jabatan tersebut.
“Taruhan jabatan Project Manager itu langsung di katakan oleh yang bersangkutan, Ari Wibisono. Hal itu sebagai komitmen dari pihak kontraktor untuk menyelesaikan progresnya,” terang Abdulloh.
Kendati taruhan jabatan itu bukan sebuah solusi, Abdulloh katakan, setidaknya hal itu juga menjadi sebuah dorongan untuk bisa menyelesaikan proyek itu.
“Sekarang ini yang dihadapi bukan hanya pemerintah kota, tapi rakyat Balikpapan yang sudah mulai resah dengan lamanya penutupan jalan. Ditambah lagi pemilik usaha yang merasa dirugikan. Jadi, kita tunggu saja hasilnya bersama-sama,” tegasnya.
Abdulloh berharap, pihak kontraktor bisa menepati janji untuk menyelesaikan target pengerjaan proyek itu minimal satu sisi hingga awal ramadhan atau sebelum tanggal 23 Maret 2023.
“Mudah-mudahan kontraktor bisa memenuhi janjinya, karena ini sudah janji yang ke sekian kalinya. Janji dari Projek Manager tadi, jika tidak bisa memenuhi target minimal satu sisi jalan, dia (Project Manager) akan mundur dari jabatannya,” ujar Abdulloh.
Sementara itu, Plt DPU Kota Balikpapan, Rafiuddin mengatakan, waktu pengerjaan proyek oleh PT FDP masih ada waktu selama 10 bulan ke depan.
Diakuinya, terlambatnya progres pengerjaan proyek di depan Global Sport karena terkendala hujan. Sehingga masuknya tanah timbunan ke lokasi proyek terhambat.
“Harapan kita kedepannya, pengerjaan proyek ini bisa di support oleh cuaca. Kita juga akan minta PT FDP untuk menambah armadanya, mudah-mudahan sebelum bulan puasa jalur ini sudah bisa di lewati oleh kendaraan minimal roda dua,” katanya.
Rafiuddin kembali berharap, agar pihak kontraktor bisa memahami bagaimana susahnya masyarakat Balikpapan yang selama ini sudah bersabar, karena menunggu jalan tersebut dibuka.
“Mudah-mudahan satu minggu ke depan pengerjaan proyek ini bisa di support dengan cuaca. Kita yakin kalau cuaca bagus bisa selesai dan sudah bisa dilewati minimal satu jalur,” terangnya.
Kata Rafiuddin, jika cuaca sudah mendukung dan pihak kontraktor belum bisa menunjukkan progres signifikan, maka kontraktor tidak profesional atau memang tidak sanggup.
“Konsekuensinya akan kita evaluasi, apakah kontraktor ini akan dilanjut atau tidak,” tandasnya.
Reporter : Fauzi
Editor: Wakid Maulana
Publisher: Nurul Anam