ACEH TIMUR, Senin (22/04/2024) suaraindonesia-news.com – Sejumlah Keuchik di Aceh Timur yang di wawancarai media ini mengaku “terpaksa” serta resah terhadap program pengadaan buku yang di danai dari Dana Desa (DD) pada APBG tahun 2024.
Menurut Keuchik, pengadaan buku tersebut selain tidak bermanfaat untuk Desa karena belum tersedianya perpustakaan, selanjutnya hingga saat ini pihaknya belum mengetahui spesifikasi buku yang akan dibeli.
“Buku tersebut jelas tidak ada manfaat untuk masyarakat, apalagi belum tersedia perpustakaan, mau di tempatkan dimana buku tersebut,” ujar salah seorang Keuchik di Kecamatan Madat.
Selanjutnya kata Keuchik, sampai saat ini para Keuchik tidak mengetahui kepentingan siapa buku tersebut serta mengaku alokasi belanja buku karena terpaksa.
“Jadi kami bingung dan resah tentang program buku tersebut, apa out put nya, apa judulnya, siapa rekanannya, titipan program siapa, atas kepentingan siapa,” kata Keuchik yang minta namanya tidak dipublikasikan.
“Jadi kami ikuti aja kemauan mereka, karena terpaksa, sebab program buku bukan kemauan masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga: Pengadaan Buku Melalui DD 2024 di Aceh Timur “Misterius” dan Banyak Kejanggalan
Bahkan Keuchik menyebutkan, jika warganya menanyakan tentang buku tersebut pasti susah untuk memberikan penjelasan.
“Pasti kami kesulitan jika ditanya oleh masyarakat, untuk apa buku tersebut, apalagi untuk biaya buku mengambil dari DD yang mencapai 5 juta,” sebutnya.
Kini, pelan-pelan mulai terendus siapa dalang dibalik penitip program pengadaan buku pada DD, serta bagaimana skenario permainan dari awal untuk mengarahkan Keuchik supaya mengalokasikan anggaran 5 juta dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) tahun 2024.
Reporter: Masri
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri