SUMENEP, Selasa (03/07) suaraindonesia-news.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, Madura, Jawa Timur, berencana memperluas pelayanan pengangkutan sampah ke sejumlah pasar tradisional di wilayah tersebut. Langkah ini diambil untuk menjangkau pasar-pasar tradisional yang selama ini belum mendapatkan pelayanan dari pemerintah setempat.
Namun, upaya untuk memaksimalkan layanan ini dihadapkan pada tantangan signifikan, terutama dalam hal anggaran.
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) DLH Sumenep, Deddy Surya, mengungkapkan bahwa minimnya anggaran menjadi faktor utama yang menghambat optimalisasi layanan tersebut.
“Dari sebelumnya sampai sekarang faktor utamanya kami minim anggaran,” ucapnya pada Selasa (03/07/2024).
Saat ini, DLH Sumenep telah mencakup tujuh kecamatan dalam layanannya, yaitu Kecamatan Kota Sumenep, Batuan, Kalianget, Saronggi, Bluto, Gapura, dan Manding. Sementara itu, daerah yang menjadi prioritas untuk mendapatkan layanan tambahan adalah pasar-pasar tradisional yang aktif dan memiliki tumpukan sampah yang mulai tidak kondusif.
“Prioritas kita seperti pelabuhan Kalianget dan terminal kota,” kata Deddy.
DLH berencana menempatkan kontainer sampah di beberapa pasar tradisional untuk memaksimalkan pelayanan. Beberapa lokasi yang masuk dalam usulan adalah pasar Lenteng, Peragaan, Bluto, Batu Putih, dan Saronggi. Selain itu, daerah kota seperti Pandian juga akan mendapatkan perhatian khusus.
Deddy menekankan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat terkait kepedulian terhadap sampah untuk keberlangsungan ekosistem alam.
“Fungsi DLH hanya memiliki kewajiban mengangkut sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” tegasnya.
Dengan upaya ini, DLH Sumenep berharap dapat meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan di wilayah Sumenep, serta mengurangi dampak negatif dari sampah terhadap masyarakat.
Reporter: Ari
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri