Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PendidikanRegional

Pelantikan Rektor Unisma Diwarnai Aksi Bakar Ban, Ada Apa?

Avatar of admin
×

Pelantikan Rektor Unisma Diwarnai Aksi Bakar Ban, Ada Apa?

Sebarkan artikel ini
IMG 20221205 200823
Foto: Aliansi Mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) Raya yang terdiri dari ormawa-ormawa BEM fakultas dan elemen mahasiswa lainnya menggelar aksi dan bakar ban di depan kantor Yayasan Unisma.

MALANG, Senin (05/12/2022) suaraindonesia-news.com – Aliansi Mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) Raya yang terdiri dari ormawa-ormawa BEM fakultas dan elemen mahasiswa lainnya menggelar aksi di depan kantor Yayasan Unisma, pada pukul 11.00 WIB tadi.

Berdasarkan pantauan di lapangan, massa aksi sebelum ke kantor yayasan, mereka berkeliling kampus dengan meminta pihak Yayasan melantik rektor terpilih Prof Dr Maskuri MSi untuk periode 2022-2026.

Diketahui sebelumnya, undangan pelantikan Prof Dr Maskuri MSi sebagai Rektor Unisma periode 2022-2026 saat itu sudah tersebar namun pelantikan rektor baru ditunda.

Hal ini karena beredar surat dari PBNU yang meminta agar pelantikan rektor ditunda. Untuk menghormati itu, yayasan tidak melakukan pelantikan pada 30 November 2022.

Latar belakangnya adalah ada salah satu dewas yang melapor ke PBNU tentang adanya ketidaksesuaian AD/ART yayasan

Presiden Mahasiswa (Presma) Unisma, Achmad Najib mengatakan bahwa latar belakang aksi kali ini adalah kekosongan jabatan di lembaga universitas ternama di Malang tersebut.

“Ketidakstabilan yang yang terjadi karena belum dilantiknya rektor terpilih. Ada kekosongan kepemimpinan berbahaya,” katanya kepada sejumlah awak media, Senin (05/12/2022).

Oleh karena itu, Pihaknya meminta rektor terpilih dilantik untuk kestabilan Unisma, sehingga tidak ada penanggungjawab akademik. Apalagi, kata Najib, proses terpilihnya Prof Dr Maskuri MSi sebagai rektor sah secara prosedur yang berlaku.

“Jika ada kekosongan kepemimpinan itu, civitas akademik akan dirugikan karena tidak ada penanggungjawabnya. Misalkan pencairan anggaran dll,” katanya menegaskan.

Sementara itu, Ali selaku tim klarifikator PBNU ke Unisma, mengatakan bahwa masing-masing punya argumen sendiri. Dikatakan, pengawas yayasan ada tiga orang. Tapi atas surat laporan ke PBNU itu tidak diketahui anggota lainnya.

Baca Juga :  Kanwil BPN Gorontalo Adakan Kegiatan Peningkatan Kualitas PTSL 2017-2021

Sehingga hal itu dianggap atas nama pribadi tapi kok atas nama pengawas. Ia menyatakan, sebagai PTS maka butuh sosok yang mampu memberikan memberikan atau rezeki pada 800 nyawa karyawan dan dosen.

“Kalau ada yang bisa fight untuk menghidupi institusi kenapa tidak. Sebab jika nanti ada pengurangan jumlah mahasiswa, maka akan terdampak pada lembaga,” ungkapnya.

Sedangkan Kabid SDM dan Keagamaan Yayasan Unisma, Ali Ashari mengatakan bahwa pihaknya sudah diklarifikasi oleh tim klarifikator PBNU pada Sabtu (3/12/2022) kemaren.

“Semuanya sudah sesuai prosedur. Karena itu yayasan membuat SK dan melaksanakan tahapan ke 14 di pilrek yaitu pelantikan pada 30 November 2022 meski kemudian ditunda,” tandasnya.

Sebatas informasi tambahan, atas aksi mahasiswa tersebut akhirnya pihak yayasan akhirnya melantik Prof Maskuri sebagai Rektor Unisma periode 2022-2026 pada Senin (5/12/2022) pukul 16.00 WIB sore tadi, yang dilaksanakan di kantor yayasan.

Baca Juga :  Babinsa Tagangser Laok Koramil 0826-10 Waru Bantu Warga dalam Pembangunan Rumah

Reporter : Fauzi
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam