JEMBER, Jumat (12/11/2021) suaraindonesia-news.com – Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita.
Data pencatatan dan pelaporan status kesehatan bayi dan balita di Posyandu dapat digunakan sebagai informasi untuk melakukan deteksi dini faktor risiko yang dapat mengarah pada terjadinya stunting pada balita.
Namun pencatatan dan pelaporan tersebut masih dilakukan secara manual, sehingga menggerakkan sekelompok dosen Politeknik Negeri Jember di antaranya Muhammad Yunus, S.Kom., M.Kom, Atma Deharja, S.KM.,M.Kes., dan Maya Weka Santi, S.KM.,M.Kes membuat inovasi berupa sistem pencatatan dan pelaporan E-Posyandu.
“Dengan E-Posyandu akan memudahkan para kader posyandu untuk pendataannya, dan hasilnya akan langsung muncul, apakah gizinya tercukupi atau tidak, karena telah diformulasikan dengan poin-poin yang telah ditentukan, nanti ketemu apakah gizi buruk atau stunting,” jelas Yunus kepada suaraindonesia-news.com, Jumat (12/11/2021).
Ada dua jenis data yang nantinya diproses secara otomatis oleh sistem E-Posyandu ini, di antaranya data kesehatan ibu hamil dan data kesehatan bayi.
Sebagai contoh jika balita memiliki hasil pemeriksaan panjang atau tinggi badan yang pendek maka dia berpotensi untuk menderita stunting. Dengan adanya sistem informasi berbasis teknologi informasi, upaya deteksi dini (early detection) dapat lebih mudah dilakukan oleh kader Posyandu.
Yunus menjelaskan, sistem ini diperkenalkan kepada para kader Posyandu Manggis 15 dan Manggis 18 Desa Kemuning Lor Jember merupakan Posyandu dengan strata mandiri yang terletak di Kabupaten Jember. Kedua Posyandu tersebut merupakan posyandu dengan jumlah petugas kader masing-masing sebanyak 5 orang.
Pembuatan sistem E-Posyandu ini merupakan program pengabdian Politeknik Negeri Jember untuk mendukung pencegahan stunting di Kabupaten Jember.
“Dengan data berbasis digital, maka tidak akan ada lagi proses manual didalam proses pengelolaan data kesehatan pada mitra posyandu, sehingga diharapkan proses pelayanan kesehatan khususnya posyandu menjadi lebih cepat dan tepat serta sesuai dengan perkembangan IPTEK,” kata Yunus.
Data hasil pelaporan juga dapat langsung dicetak maupun diexport ke file Microsoft excel sehingga dapat disebarkan dengan mudah.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful












