Reporter : Adi Wiyono
Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Pengamat arum jeram menyebutkan bahwa seringnya terjadi kecelakaan arum jeram atau refting di Indonesia karena rendahnya kualitas sumberdaya manusia (SDM). Hal itu diungkapkan oleh Made Brown, Seorang pelaku usaha wisata arung jeram asal Bali saat ditemui Suara Indonesia usai menghadiri pertemuan antar pelaku usaha wisata arung jeram se Jawa Timur yang berlangsung di kota Batu,
“Kami melihat seringnya terjadi kecelakaan Arung jeram atau rafting karena disebabkan oleh manusianya sendiri, kemampuan yang dimiliki yang masih minim” kata Made Brow.
Padahal sekarang ini masyarakat Indonesia mulai menggemari jenis wisata ini, Tak heran jika usaha wisata arung jeram kini semakin berkembang di banyak daerah, namun untuk keselamatan tidak memperhitungkannya
“Sayangnya perkembangan wisata arung jeram belum dibarengi dengan kualitas provider atau penyedia jasa wisata arung jeram sendiri, Terutama untuk kualitas sumber daya manusia (SDM)-nya” jelas Made brown, Sabtu (6/2/2016)
Karena factor manusia yang minim ilmu pengetahuan, kata dia, membuat kecelakaan wisata arung jeram sering terjadi, meski skalanya masih kecil. Menurut Made Brown, saat ini di indonesia sudah ada sekira 48 kasus kecelakaan arung jeram yang sampai memakan korban jiwa.
“Karena itulah dalam pertemuan antar pelaku usaha wisata arung jeram di jawa timur yang berlangsung Di Batu, dimaksudkan untuk meningkatkan SDM agar selalu mengutamakan tamu” ungkapnya
Made Brown yang juga penulis buku “panduan keamanan arung jeram” mengingatkan semua pelaku usaha wisata arung jeram agar selalu mengutamakan keselamatan tamu, demi untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat
Salah satunya kata dia, dengan meningkatkan kualitas para guide yang mendampingi para tamu, pandai membaca situasi atau gejala alam serta selalu mengikuti standar operasional prosedur
Sementara itu Lodewijk Rainer yang merupakan owner arus liar rafting dari Jawa Barat mengatakan melalui pertemuan ini pula akan dirumuskan standar penyelenggaraan wisata arung jeram yang aman
Dalam acara tersebut, Selain dihadiri oleh Made Brown dan Lodewijk Rainer, pertemuan ini juga dihadiri oleh Budi Yakin dari PB Federasi Arung Jeram Indonesia, ketua Koni kota Batu Zainul Arifin serta perwakilan pengurus provider arung jeram se jatim.












