Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaPemerintahan

Maju dengan Teknologi, Petani Milenial Dinilai Kunci Transformasi Pertanian Modern di Sumenep

Avatar of admin
×

Maju dengan Teknologi, Petani Milenial Dinilai Kunci Transformasi Pertanian Modern di Sumenep

Sebarkan artikel ini
IMG 20241204 103127
Foto : Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep. (Foto: Ari/Suara Indonesia).

SUMENEP, Rabu (04/12) suaraindonesia-news.com – Para petani milenial di Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur semakin menunjukkan peran penting dalam mendorong transformasi pertanian menuju era modern.

Dalam hal tersebut, tentu dengan teknologi sebagai kekuatan utama, yang diharapkan merka mampu membawa sektor pertanian ke arah yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Hal ini dianggap sebagai langkah penting menuju transformasi pertanian yang tidak hanya lebih efisien, tetapi juga berkelanjutan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, mengatakan, kemampuan teknologis yang dimiliki petani milenial menjadi salah satu faktor utama yang mendorong sektor pertanian maju.

Menurutnya, dengan adopsi teknologi, pertanian modern bisa memberikan nilai ekonomis yang signifikan.

“Dengan teknologi, banyak nilai ekonomis yang bisa diperoleh dalam pertanian modern,” ujar Chainur Rasyid.

Pria yang sering disapa Inung Itu menambahkan bahwa kesadaran para pemuda akan pentingnya pertanian semakin meningkat, yang tercermin dalam bertambahnya jumlah petani milenial di Sumenep.

Baca Juga :  Lolos Seleksi Administrasi, Enam Nama Calon Sekda Diumumkan

Ia juga bercerita dulu, banyak pemuda enggan memilih profesi petani karena dinilai tidak menarik dan kotor, namun kini semakin banyak yang tertarik berprofesi sebagai petani berkat kemajuan teknologi.

Seiring dengan tren ini, petani milenial di Sumenep kini mengelola berbagai jenis tanaman, mulai dari melon, lada, hingga alpukat.

Inung juga menjelaskan, bahwa teknologi memiliki peran krusial dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, terutama di tengah terbatasnya lahan dan meningkatnya permintaan.

“Peran petani milenial sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian melalui kecakapan teknologi, apalagi lahan pertanian semakin terbatas,” tambah Inung.

Untuk mendukung perkembangan ini, pihaknya memberikan apresiasi dengan pemberian sertifikat kepada petani milenial.

Baca Juga :  Shalat Idul Fitri di Kota Bogor, Ini Kata Bima

Selain itu, Inung juga berencana mengusulkan program khusus untuk petani milenial kepada Kementerian terkait melalui Pemerintah Pusat.

“Bahkan sudah ada komunitas Petani Milenial di Sumenep. Kami melalui pendamping memberikan penyuluhan dan pendekatan kepada para milenial agar semakin sedar terhadap pertanian,” tandasnya.

Di sisi lain, Sekretaris Asosiasi Petani Milenial Sumenep, M. Ridwan, menegaskan bahwa komunitas petani milenial di Sumenep terus berkembang dan aktif.

Saat ini, ada sekitar 70 anggota yang tersebar di 11 kecamatan di Sumenep, dengan sekitar 20 pengurus yang terus menggalakkan penanaman tanaman tahunan dan hortikultura.

“Kami konsisten aktif dalam penanaman, baik itu buah-buahan maupun sayuran. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan contoh bagi generasi muda lainnya,” ujar M. Ridwan.