MAMASA, Kamis (1/8) suaraindonesia-news.com – Imbas dari tidak dibayarkannya gaji aparat dan gaji kepala dusun di Mamasa sejumlah aparat desa dan kadus Malas masuk kantor.
Ditahun 2023 masih ada siltap kepala desa belum dibayarkan.
Hal itu disampaikan Takwin kepala desa Aralle Selatan, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Ia menuturkan, dirinya sangat kecewa kepada Pj Bupati Mamasa waktu pertemuan pertama bahwa kami akan di bayar ditahun ini perbulan.
“Ternyata semua penyampaian Pj Bupati tidak sejalan dengan kata katanya,” kata Takwin.
Bahkan, menurut Takwin, aparatnya tidak masuk kantor karena sibuk mencari nafkah untuk istri dan anak-anaknya.
Baca Juga: Imbas Dana Pilkada Tak Terealisasi 40 Persen, Bawaslu Mamasa Terancam Tak Jalankan Tahapan Pilkada
“Sangat kecewa atas ketidak pedulian Pemda Mamasa terhadap kami dipemerintah desa,” ungkap Takwin saat dikonfirmasi via WhatsApp. Kamis (01/08).
Takwin mengatakan, Pemerintah desa sangat berperan penting dalam hal pelayanan masyarakat.
Penghargaan penanganan stunting yang didapatkan Pemerintah Daerah (Pemda) Mamasa justru kami yang di desa yang wujudkan karena kami yang berperan penting dalam penanganan ini bersama dengan posyandu kami dan puskesmas setempat.
“Dan yang buat saya kecewa karena semua stansi sudah dibayarkan sebagian dan juga KPU sudah dibayarkan sementara kami yang berperan penting dalam pelaksanaan pilkada dan Pilgub justru di sepelekan,” tegas Takwin.
“Sehingga apa yang telah dijanjikan Pemda Mamasa kepada kami tidak sejalan dengan kenyataannya,” imbuhnya.
Maka dari itu lanjut Takwin, pihaknya akan turun hari Senin dijalan bersama dengan aparat desa, BPD dan kadus untuk menuntut hak kami karena kami lapar dan soal perut tidak bisa sabar.
“Kami tidak akan tinggalkan kantor Bupati dan keuangan daerah kalau kami tidak di bayar kan,” tegasnya.
Reporter: Kang Sukir
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri