Harga Tembakau di Sumenep Tembus 50 Ribu - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Teknologi

Harga Tembakau di Sumenep Tembus 50 Ribu

×

Harga Tembakau di Sumenep Tembus 50 Ribu

Sebarkan artikel ini
151bdae6 0593 49ff a381 b1ed8d1e3b3d
Foto: Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumenep, Abd Hamid. (Foto: Fajar/SI)

SUMENEP, Jumat (25 Agustus 2017) suaraindonesia-news.com – Harga tembakau di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tembus dikisaran harga Rp 50 Ribu Per kilogram.

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumenep, Abd Hamid menyatakan, mulai tanggal 21 Agustus 2017 baru dua perwakilan gudang yang mulai membeli tembakau rajangan milik petani Sumenep.

“Sesuai laporan yang kami terima baru dua gudang yang mulai melakukan pembelian sejak beberapa hari terakhir ini,” kata Hamid.

Sedikitnya ada tiga Gudang besar tembakau perwakilan perusahaan yang melakukan pembelian tembakau rajangan setiap tahun di kabupaten sumenep, yaitu PT Gudang Garam di Kecamatan Guluk-guluk, PT Gudang Garam di Desa Patean dan Wismilak. Baca Juga: APBD 2017 di Sumenep Masih Terserap 40 Persen

Baca Juga :  HKTI Pamekasan Desak Pemerintah Segera Gelar Operasi Pasar

“Saat ini yang melakukan pembelian PT. Surya Kahuripan yang merupakan perwakilan PT Gudang Garam Desa Patean, dan PT Gudang Garam Kecamatan Guluk-Guluk, dan Harga terendah Rp28 ribu dan harga tertinggi Rp50 ribu per kilo gram,” ujarnya.

Pihaknya berharap perwakilan perusahaan agar membeli tembakau sesuai standar yang telah ditetapkan. Mengingat kualitas tembakau rajangan dikalangan petani cukup bagus.

Baca Juga :  Gaet Kaum Millenial, BPRS Bhakti Sumekar Launching Tabungan Gaul Berbasis Android

“Begitu pula petani terus menjaga kualitas. Jangan sampai panen usia muda dan mencampur tembakau luar,” harapnya.

Hamid menambahkan, target tembakau untuk tahun 2017 21.893 Hektar, sedangkan realisasi tanam hingga bulan Agustus mencapai 14.230,45 hektar, karena awal petani tanam sampai 2 dan 3 kali tanam dikarnakan pesoalan hujan.

“Kalau kemarau normal baru pertengahan juli kebelakang dan juni ada hujan lagi. sedangkan tembakau gunung berhasil panin walau ada hujan yang,” tandasnya. (Jar)