PAMEKASAN, Kamis (22/09/2022) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa timur, menggelar rembuk stunting di salah satu Hotel di kabupaten setempat.
Dalam pencegahan tersebut, Pemkab menyiapkan anggaran hampir Rp 100 miliar untuk penanganan stunting di wilayah Pamekasan.
“Hampir Rp 100 miliar dana di tahun 2022 khusus untuk stunting. Semoga akan bergerak secara holistik, karena tidak bisa mengandalkan dinas kesehatan saja, melaikan seluruh pihak,” ungkap Fattah Jasin, Wakil Bupati Pamekasan, Kamis (22/09).
Pihaknya menyebut, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan stunting di Pamekasan lebih dari 30 persen. Namun, menurut Fattah Jasin, hal itu tidak sesuai dengan hasil dari survei yang dilakukan dinas kesehatan setempat yang belum sampai hingga 30 persen.
“Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan melakukan survei mandiri, angka stunting tidak sampai 30 persen, hampir 12 persen saja,” tambahnya.
Wakil Bupati Fattah Jasin juga mengajak semua pihak untuk mencegah stunting dengan cara tidak menikah di usia dini serta menjaga pola makan bagi ibu-ibu yang tengah hamil, seperti mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna.
Diketahui, acara rembuk stunting tersebut dihadiri Wakil Bupati Fattah Jasin, Ketua TP PKK Nayla Baddrut Tamam, Kapolres AKBP Rogib Triyanto, Dandim 0826 Letkol Inf. Ubaidillah, Ketua Komisi IV DPRD Imam Husairi, dan Camat se Kabupaten Pamekasan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dr. Saifudin menyampaikan, acara pencegahan stunting itu diikuti oleh 135 undangan dari berbagai unsur.
“Tujuannya untuk menggalang komitmen bersama dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pamekasan,” ucap, dr. Saifudin.
Acara tersebut diharapkan mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Pamekasan tahun 2022 hingga tahun 2023 dan bisa di atas 20 persen. Sebab, berdasarkan pendataan langsung di lapangan, angka stunting di Pamekasan hanya 11,4 persen, jauh berbeda dengan hasil surve Kemenkes.
“Jadi berdasarkan survey SSDI tahun 2021 angka stunting di Kabupaten Pamekasan masih 38,6 persen, berbeda dengan hasil pendataan bulan timbang yang hanya 11,4 persen,” terangnya.
Tak lupa, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat ke depan untuk berupaya secara konvergensi menurunkan angka stunting secara bersama-sama, agara stunting di Pamekasan bisa teratasi.
Reporter : May
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam