Reporter : Nora/Luluk
Sampang, Jumat 9/9/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Masih tingginya warga yang masih buta aksara, membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang terus berpacu untuk mengentaskan masyarakat yang masih buka aksara, melalui program Keaksaraan Fungsional (KF).
Untuk itu, pada tahun 2016, Disdik menargetkan 2000 warga buta aksara akan mengikuti program keaksaraan fungsional (KF). Diharapkan dengan pelaksanaan program KF ini, dapat mengurangi dan mengentaskan warga buta aksara di Kabupaten Sampang.
Data Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, hingga tahun 2016 ini masih terdapat 46.690 warga Sampang masuk daftar buta aksara. Nur Alam, Kabid Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan setempat menyatakan, jumlah penyandang buta aksara tahun ini sudah lebih rendah dibanding dengan tahun sebelumnya.
“Untuk tahun ini jumlahnya telah berkurang jika dibanding dengan tahun sebelumnya,” kata Nur Alam, Jumat (8/9/2016).
Sementara itu, sebagai langkah pengentasan buta aksara, Dinas Pendidikan pada tahun ini akan melaksanakan program Keaksaraan Fungsional (KF) terhadap 2.000 warga belajar.
“KF akan disebar di Kecamatan Karang Penang, Ketapang dan Sokobanah. Kami sesuaikan dengan anggaran yang ada. Kalau anggarannya tidak ada, kami tidak bisa melaksanakan program tersebut,” ungkapnya.
Untuk ke depan, Nur Alam berharap, dengan pelaksanaan program KF, masyarakat buta aksara di Kabupaten Sampang terentaskan meski tidak secara keseluruhan.
Dalam program tersebut ada beberapa kriteria yang harus terpenuhi, di antaranya, dilihat dari usia, faktor kesehatan, penglihatan dan daya pikir.













