JAKARTA, Minggu (24/08) suaraindonesia-news.com – Bulan Oktober 2024 menjadi pengujung bagi Program Percepatan Reforma Agraria (PPRA) yang dilaksanakan dengan kerja sama bersama World Bank. Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Dirjen SPPR), Virgo Eresta Jaya menginstruksikan jajarannya untuk dapat memberikan akhir yang sempurna bagi program ini.
“Program bersama World Bank ini memang lebih berat mengakhiri dari memulainya. Tapi kalau kita bisa akhiri ini dengan baik, kita bisa betul-betul sempurna melalui satu siklus yang dimulai dari tahun 2018-2023 dan perpanjangan di tahun 2024,” kata Dirjen SPPR dalam sambutannya pada Workshop Strategi Pengakhiran Program PPRA Tahun 2024 yang berlangsung di Hotel Novotel Bogor pada Rabu (21/08/2024).
Selain itu, Kementerian ATR/BPN berhasil melakukan digitalisasi layanan pertanahan melalui program yang ditunjukkan dengan terbitnya Sertipikat Tanah Elektronik dan Hak Tanggungan Elektronik. Kementerian ATR/BPN juga berinovasi dengan melakukan revitalisasi gedung arsip pada 140 lebih Kantor Pertanahan serta menerbitkan sertipikat tanah ulayat di beberapa daerah.
Kementerian ATR/BPN lantas memperoleh apresiasi dari World Bank dengan diundangnya Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pembicara di Konferensi Tanah Dunia yang berlangsung di Washington DC pada 13 Mei 2024 lalu. Menteri AHY diminta menceritakan bagaimana Kementerian ATR/BPN berhasil mendaftarkan bidang tanah secara masif, di mana hal ini menjadi salah satu capaian terbaik di tingkat dunia.
“Jadi kita berterima kasih sekali kepada World Bank dengan bantuannya, dan juga teman-teman jajaran Kementerian ATR/BPN atas capaiannya. Kita sudah cukup berbangga dengan prestasi-prestasi ini, tapi kita harus mengakhiri ini dengan husnulkhatimah,” ucap Virgo Eresta Jaya.