OGAN KOMERING ILIR, Selasa (14/4/2020) suaraindonesia-news.com – Hasil pendataan dari Dinas Sosial Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera selatan (Sumsel) tercover ribuan warga miskin baru (Misbar) dampak Pandemi Corona virus Disease (Covid-19) yang melumpuhkan beberapa sektor ekonomi dalam wilayah Bumi Bende Seguguk.
Reswandi Kepala Dinas Sosial Kabupaten OKI, membenarkan pihaknya telah mendata ribuan jumlah warga miskin baru tersebut.
“Ada, sudah final, 56.751 misbar,” ungkapnya, Selasa (14/4).
Sedangkan jumlah yang lama, warga penerima PKH/Sembako sebanyak 56.172, imbuhnya.
Namun, untuk realisasi bantuan yang akan diterima oleh warga miskin baru tersebut, Reswandi mengatakan masih menunggu petunjuk dari pusat.
“Kita nunggu aturan dari Kemensos dan direncanakan Minggu ketiga,” terang Reswandi.
Terpisah Eka Mardia Kabid Penanganan Fakir Miskin menerangkan, Dinas sosial OKI telah melakukan pendataan maupun input data melalui Tenaga Kerja Sukarela Kecamatan (TKSK).
“Kita sudah mendata melalui Ketua RT, Ketua RW dan perangkat Desa, dalam mendata warga miskin baru terdampak Covid-19 di 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten OKI,” ucapnya.
Lebihlanjut dikatakannya, dari hasil pendataan selama sepekan terakhir, didapatkan jumlah warga miskin baru (Misbar) sebanyak 56.751 warga.
“Jadi rata-rata dari setiap Desa terdapat tambahan data misbar sekitar kurang lebih 200 warga, dan terbanyak ada di Kecamatan Pedamaran 6.376 dan terendah di Kecamatan Mesuji Makmur berjumlah 532,” terangnya.
Dan untuk bantuan tersebut nantinya akan segera diberikan selama masa pandemi Covid-19 hingga beberapa bulan kedepan.
“Nantinya seluruh data akan direkap terlebih dahulu oleh dinsos provinsi setelah selesai barulah bantuan akan diberikan, kemungkinan mulai bulan ini hingga pandemi berakhir,” urainya.
“Namun untuk jumlah besaran bantuan masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat,” ujar Eka.
Ia menambahkan, warga miskin baru yang terdampak Covid-19 seperti tukang ojek, yang mungkin tidak bisa ngojek, begitu pula bila ada pedagang dan lainnya, yang tidak laku dengan tingkat ekonomi rendah, dan petani kecil.
“Jadi kita prioritaskan untuk masyarakat kecil dengan ekonomi rendah, terpenting memang mereka betul-betul layak, untuk dapat dibantu dan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan,” tegasnya.
Dengan kriteria pendapatan tidak tetap hingga kondisi ekonominya tidak stabil yang terdampak Covid-19,” ujarnya.
Reswandi menegaskan agar bantuan tersebut tepat sasaran ada beberapa langkah yang akan diterapkan pertama, by name by address sesuai hasil musyawarah desa, kedua, Verifikasi dan validasi data, ketiga, Door to door.
“Selanjutnya, akan diberikan sanksi bila memberikan data yang tidak tepat sasaran,” pungkasnya.
Reporter : Firman
Editor : Amin
Publisher : Ela













