JEMBER, Rabu (10/04/2019) suaraindonesia-news.com – Bupati Jember Faida memerintahkan 22 bidan CPNS untuk bahu membahu menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI-AKB) di Kabupaten Jember.
Perintah itu disampaikannya dalam pertemuan dengan para bidan CPNS dari pegawai tidak tetap (PTT) yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember Siti Nurul Qomariyah dan Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Ir. Ruslan Abdul Gani, Rabu (10/04/2019) di Pendapa.
“Tugas mereka di sini bukan tugas yang ringan sebab mereka harus siap 24 jam untuk masyarakat untuk menyukseskan penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi,” kata Bupati Faida kepada suaraindonesia-news.com
Untuk proses perekrutan CPNS, Bupati memastikan bahwa semua bidan yang direkrut bebas dari pungli, karena mereka akan melakukan tugas kemanusiaan.
Pengarahan di pendopo, lanjut Bupati, merupakan bagian upaya mencegah pungli saat para bidan tersebut bertugas nantinya.
“Saya ingin memastikan, tidak ada alasan untuk memungli di lapangan dengan alasan untuk mengembalikan biaya rekrutmen,” tegasnya.
Biaya rekrutmen CPNS 2019, tegasnya, benar-benar program pemerintah. Peserta rekrutmen tanpa harus membayar.
Jika sampai terbukti ada yang membayar, meskipun pada tahap terakhir, bupati dengan tegas akan meminta pembatalan rekrutmen bersangkutan.
“Intinya harus siap ditempatkan dimana pun. Tidak boleh pilih-pilih. Tidak ada nanti bayar supaya dekat rumah. Dimana masyarakat memerlukan, disitu kita tugaskan,” ujar Bupati.
Bupati pun mengaku bersyukur rekrutmen ini akhirnya bisa mencapai tahap terakhir untuk pemberkasan.
Kadinkes Siti Nurul Qomariyah menyampaikan, penempatan 22 bidan akan disesuaikan dengan analisa dan jabatan yang ada di Dinas Kesehatan dengan BKPSDM.
“Jadi, misalnya di suatu daerah tidak ada bidan desa maka ditempatkan di desa itu,” jelasnya.
Jika dibutuhkan, akan ditempatkan di Puskesmas induk sesuai dengan analisis tempat kerja dan jabatan yang ada di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
Salah satu bidan CPNS Eka Oktaviana menanggapi perintah Bupati dengan baik. Bidan asal Kecamatan Puger ini mengaku ikhlas dengan tugas yang diberikan.
“Kita bekerja harus terus ikhlas. Jadi, tidak hanya cukup untuk dari PNS saja, tetapi kita bekerja dengan tulus ikhlas untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Agira
Publisher : Imam