Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaPemerintahan

Bappeda Sumenep Finalisasi Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2025-2029

Avatar of admin
×

Bappeda Sumenep Finalisasi Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2025-2029

Sebarkan artikel ini
IMG 20241122 195335
Foto : Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto (tengah), memimpin Rapat Evaluasi Penyelenggaraan dan Pemetaan Kemiskinan di Aula kantor setempat beberapa waktu yang lalu. (Foto: Istimewa for Suara Indonesia).

SUMENEP, Jum’at (22/11) suaraindonesia-news.com  – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), memperkuat komitmennya dalam mengatasi kemiskinan dengan melakukan finalisasi dokumen “Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2025-2029.” Langkah ini diambil untuk memastikan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah yang dikenal sebagai Kota Santri ini.

Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, menyatakan bahwa penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas utama dalam perencanaan pembangunan daerah. Dengan pendekatan berbasis studi ilmiah, dokumen RPKD disusun sebagai panduan strategis untuk menangani kemiskinan secara terencana dan sistematis.

“Dengan analisis ilmiah, kami dapat merancang tindakan nyata untuk mengatasi kemiskinan,” kata Arif dalam keterangannya pada Rabu (20/11/2024).

Ia menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci keberhasilan RPKD ini.

Baca Juga :  Pelda Johan Arif Bantu Warga Bangun Rumah, Perkuat Hubungan TNI dan Masyarakat di Waru

Bappeda Sumenep juga membahas sejumlah poin strategis dalam pertemuan dengan perangkat daerah, di antaranya penyusunan Data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan pemanfaatan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) melalui aplikasi Sistem Perencanaan Pembangunan Berbasis Data Regsosek Terpadu (Sepakat).

Baca Juga :  Skor SPI Naik, Bupati Fauzi: Integritas Sumenep Cerminan Kepercayaan Masyarakat

Dokumen RPKD 2025-2029 memiliki tiga tujuan utama, yaitu memetakan kondisi kemiskinan sesuai karakteristik daerah, menyusun strategi penanggulangan kemiskinan untuk lima tahun ke depan, dan merumuskan rencana tindakan tahunan yang implementatif.

Arif menyebutkan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk BUMN, BUMD, dan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai sektor.

“Semua pihak harus memiliki visi yang sama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sumenep,” pungkas Arif.