Film Filosofi Kopi Sebuah Pemahaman Soal Arti Kopi - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Sosial Budaya

Film Filosofi Kopi Sebuah Pemahaman Soal Arti Kopi

×

Film Filosofi Kopi Sebuah Pemahaman Soal Arti Kopi

Sebarkan artikel ini
IMG06158 20150415 1647
lukmiarso cahyoadhi

Suara Indonesia, Satu lagi sebuah karya film anak bangsa digarap dengan apik, sederhana namun berkelas. “Filosofi Kopi”, film yang dikemas ringan dan mengalir yag disutradarai Angga Dwimas Sasongko ini menggambarkan proses panjang di balik hadirnya secangkir kopi. Kehidupan urban dengan gaya hidup “ngopi” di kafe disandingkan dengan ngopi sederhana ala petani desa di Ijen, Banyuwangi.

Di kota-kota besar, “ngopi” menjadi aktivitas yang bergengsi. Kedai kopi yang membanderol harga sampai Rp50 ribu untuk secangkir kopi pun menjadi tempat nongkrong favorit. Lepas dari soal esensi kopi itu sendiri.

Di tengah-tengah tren ngopi yang semakin mendarah-daging, film “Filosofi Kopi” hadir. Film yang diangkat dari cerita pendek karya Dewi Lestari yang dibuat pada 1996 ini seolah meluruskan arti kopi sebenarnya.

“Filosofi Kopi” memang film pop dengan drama dan konflik yang sebenarnya sederhana. Tetapi, kemasan “kopi” yang kuat sebagai palang koridor cerita menjadi hal yang patut disimak.

Melalui riset panjang, baik secara historis juga teknis. “Filosofi Kopi” bukan sekedar film omong kosong. Penonton diajak untuk menyelami arti kopi lebih dalam dari sekadar pengetahuan yang secara umum sudah diketahui.

Salah satunya adalah sebuah adegan pelelangan kopi, meracik kopi dengan dedikasi tinggi, juga sempalan sejarah kopi di Indonesia.

Baca Juga :  Persahabatan "Toke Su'um" Terbukti Saat Coffe Morning Dengan Insan Pers Di Pos Kupi

Kopi dalam “Filosofi Kopi” adalah roh dari cerita dua sahabat, Ben (Chico Jericho) dan Jody (Rio Dewanto). Mereka berdua mendirikan kedai kopi bernama Filosofi Kopi.

Meski bersahabat, keduanya memiliki pola pikir bertolak belakang. Ben yang kukuh dengan idealismenya soal kopi, Jody selalu menakar segala sesuatunya dari kacamata rupiah.

Sama seperti cerita asli “Filosofi Kopi”, sebuah tantangan untuk meramu kopi paling enak se-Indonesia pun mereka jalani. Namun, semakin mendalami “ilmu” per-kopi-an, Ben yang bertindak sebagai barista justru semakin bergulat pada dirinya sendiri.

Menemukan ramuan kopi paling enak berujung pada penemuan Ben akan sosok dirinya sendiri. Chicco Jericho salahsatu dari bintang di Filosofi Kopi mengaku dalam setiap film yang diperani dia selalu melakukan adaptasi peran secara berbeda. Terlebih ketika memerani tokoh Ben di film Filosofi Kopi ini.

“Saya peminum kopi. Tapi untuk dalami peran ini, saya harus sekolah barista lebh dulu. Selain itu juga magang di kedai kopi untuk mengenali kopi sesungguhnya, sekaligus menghargai kopi dengan benar,” kata cowok kelahiran Jakarta, 3 Juli 1984 ini saat menemui fans nya di XXI Sutos Surabaya dalam acara Nobar film filosofi kopi kemarin rabu (15/4/2015).

Beberapa karakter sisipan yang tidak terdapat pada cerita pendek pun dihadirkan guna membangun plot yang pantas untuk sebuah layar lebar. El (Julie Estelle) karakter tambahan dalam “Filosofi Kopi” menjadi warna tersendiri dalam film arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu.

Baca Juga :  Babinsa Desa Palalang Gotong Royong Bersihkan Lingkungan untuk Antisipasi Bencana

Secara teknis, tidak ada masalah dalam film ini. Pengambilan gambar yang mapan dengan nuansa warna natural membuat penonton terasa teduh untuk menikmati film ini. Terlebih, soal lagu latar yang sangat menyatu dengan film. Mulai dari “Kisah Secangkir Kopi” dari Robi Navicula, hingga “Semesta” dari Maliq & D’Essentials sangat harmoni menyusup ke adegan, juga visual.

Sebelum menjalani proses syuting, pemeran utama dalam film ini menjalani sekolah barista selama dua bulan. Hal itu dilakukan untuk membangun wawasan dan penghayatan para pemain akan filosofi kopi sebenarnya.

Sentilan-sentilan kecil pun terselip pada dialog film ini, seperti soal kedai kopi internasional yang ekspansif dan buka 24 jam. Juga sindiran untuk penikmat kopi “palsu” yang lebih mendahului untuk memotret dan mengunggah foto kopi yang baru disajikan barista, ketimbang menyeruput untuk merasakan nikmatnya.

“Filosofi Kopi” tayang mulai 9 April 2015. Film dengan biaya produksi di kisaran Rp10 miliar ini melibatkan beberapa aktor kawakan, di antaranya Slamet Rahardjo dan Jajang C. Noer (adhi)