PAMEKASAN, Rabu (12/12/2018) suaraindinesia-news.com – Terkasan asal Jadi pokmas di pamekasan, UPT Bina Marga Provinsi kabupaten pamekasan akan di usut oleh rekan-rekan LSM Komunikasi Monitoring dan Advokasi (Komad).
Pasalnya, pada waktu LSM Komunikasi Monitoring Dan Advokasi( komad) melakukan audensi atas temuan pekerjaan dana hibah untuk Pokmas yang terindikasi dan diduga tidak sesuai dengan Spek dan Rencana Anggaran Belanja(RAB) di beberapa Desa yang ada di Kabupaten Pamekasan. Rabu(12/12).
“Apa yang sudah ditemukan di bawah, yaitu setiap pekerjan fisik Pokmas tidak ditemukan prasasti, pekerjaannya terkesan asal- asalan dibeberapa Desa. Kami menduganya sangat menghamburkan anggaran Pemerintah yang diperuntukan untuk pekerjaan Pokmas itu,” kata Zaini Werwer.
Selain itu juga pihaknya, merasa sangat kecawa dan heran dengan hasil keputusan pihak UPT Pu Bina Marga Provinsi kabupaten Pamekasan.
“Jelas kami kecawa atas keputusan pihak UPT itu, karena dengan dali atau alasan tidak punya kewenangan dan kapasitas untuk mengawasi secara langsung di lapangan atas dasar UU Perpres no16 Tahun 2018, dan juga hanya bisa memprefikasi pengajuan proposal saja, ini kesannya sama dengan kurir saja,” jelasnya.
Dirinya juga berjanji akan menindak lanjuti persoalan itu ke pihak provisi dan ke rana hukum.
“Dalam waktu dekat ini, kami akan mempersoalkan soal keputusan yang terkesan sangat janggal pihak UPT Bina Marga Provinsi jatim, Kabupaten Pamekasan. Dan kami sudah mengantongi beberapa bukti untuk melaporkan ke rana hukum,” tegas werwer.
Terpisah Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT Bina Marga Sugeng Waelotjo, mengaku bahwa kedatangan rekan- rekan LSM itu hanya meminta data dan dialog seputar Pokmas.
“Seharusnya mereka minta data dalam isi suratnya ditujukan kepada Dinas PU Bina Marga Provinsi bukan ke sini karena kami hanya pelaksana,” ujar Sugeng kepada Awak Media.
Reporter : May
Editor : Agira
Publisher : Imam
