KOTA BATU, Minggu (15/10/2017) suaraindonesia-news.com – Meski berada di level Desa, Wibi Punjul Santoso, istri Plt Wali Kota Batu dan Kombes Dr Syafiin, MH mantan Kepala Biro Umum Sekretaris Militer Kepresidenan tak canggung-cangung. Mereka Minggu (15/10/2017) siang mengikuti karnaval desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, kota Batu dalam acara ngrebeg suro dan bersih desa.
Pemandangan yang unik ini terasa istimewa, bagaikan artis ibukota, memiliki daya magnit tersendiri, para penonton yang menyaksikan grebek suro yang berada disisi kanan kiri jalan sepanjang dua kilometer mulai dari perbatasa desa Pandanrejo/ Giripurno hingga podium Balai desa setempat menyambutnya dengan penuh rasa hangat.
Maklum, kedua tokoh ini selain menjadi perbincangan hangat dimasyarakat juga menjadi viral di media sosial, Plt Walikota Batu Punjul Santoso 28 Desember 2017 nanti akan dilantik yang kedua kalinya menjadi Wakil Walikota Batu 2017-2022, sedang Gus Syaf panggilan akrab Syafiin ini juga dikenal dimasyarakat sebagai bakal calon Gubernur Jatim 2018.
Dua tokoh ini jalan kaki sepanjang dua kilometer bersama perangkat desa setempat, dan peserta pawai kirab grebeg suro, dibelakang dua tokoh itu warga desa Pandanrejo itu berlomba-lomba menampilkan kesenian terbaik.
Setelah jalan kaki, Gus Syaf dan istri Plt Walikota ikut berada di panggung kehormatan ketika pawai berlangsung bersama dengan Kepala desa dan perangkat lainnya Kepala desa, Gus syaf dan istri punjul Santoso mendapat kado manis dari warga berupa hasil panen dari petani warga desa Pandanrejo.
Gus Syaf menyebutkan, kreatifitas warga Pandanrejo sangat luar biasa menampilkan seluruh kesenian dalam pawai itu. Jumlah mereka yang mengikuti pawai ini juga sangat banyak karena siang hingga sore, pawai belum selesai. Saat barisan depan sudah melintas di depan panggung kehormatan, peserta masih banyak antre, amsyarakat sangat antosias
“Semangatnya luar biasa dan kreatifitas juga besar. Ini yang terus diberikan semangat, saya sangat mengapresiasi,’’ tegas bakal calon Gubernur Jatim ini.
Hanya saja, dia juga menginginkan, kesenian atau budaya lokal yang perlu dikedepankan lagi. Sebut saja, kesenian bantengan atau kesenian lebih dekat dengan wong Batu perlu digali dan dilestarikan.(adi wiyono)
