Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Sosial Budaya

LPMI Rencanakan Kegiatan Stop Out Akbar di Raja Ampat

Avatar of admin
×

LPMI Rencanakan Kegiatan Stop Out Akbar di Raja Ampat

Sebarkan artikel ini
IMG 20170717 220739

MANOKWARI, Senin (17 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – LPMI Denpasar Bali melakukan kerja sama dengan LPMI perwakilan Sorong, Klasis GKI Raja Ampat utara dan Pemda Raja Ampat untuk melakukan kegiatan Stop Out (SO) Akbar di Raja Ampat.

“LPMI adalah lembaga oikumene yang aktif membina para mahasiswa diberbagai kampus untuk menjadi pemimpin hari esok,” Kata staf LPMI Kantor perwakilan sorong, Sorta A. Tumpobolon, S.Sos., M.Div melalui pesan Whatshap kepada wartawan Media Suaraindonesia-news.com, (17/07).

Secara Internasional LPMI ada di beberapa Negara di seluruh dunia dan tersebar di Indonesia.

Ada banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh LPMI setiap tahunnya diberbagai daerah hingga level nasional dan internasional.

Baca Juga :  Soft Opening, Gua Soekarno Diserbu Pengunjung

SO kali ini akan dihadiri oleh 90 peserta dari berbagai kalangan ada Mahasiswa, Alumni, pengusaha, pembisnis, Teknokrat, cendekiawan dan tokoh Agama dari berbagai perwakilan LPMI yakni, LPMI Bali, LPMI Jakarta, LPMI Batam, LPMI Sorong dan LPMI Manokwari.

Klasis GKI Raja Ampat utara memberikan kepercayaan LPMI melakukan kegiatan SO di 9 Jemaat.

“Jenis kegiatan yang akan dilakukan adalah, Training PI, Kunjungan kasih dan pembinaan iman ke rumah-rumah warga, seminar doa, seminar bagi muda-mudi, seminar Character building, seminar kepemimpinan, seminar hukum pemerintah adat, melatih ketrampilan pemanfaatan SDA, penyuluhan kesehatan, kelas ceria bagi anak-anak dan KKR,” paparnya.

Baca Juga :  Babinsa Desa Tampojung Tenggina Bantu Petani Gemburkan Lahan untuk Dukung Ketahanan Pangan

Dengan pembicara Prof. DR. Made P. Dianta, SH.,M.S.
Rahmadi Prasetyo, ST.MT. DR. Richard Pasaribu, B.Sc.,M.Sc.
Aryono Weringkukli, M.Div. Pdt.DR. Nus Reimas dan ketua Sinode GKI.

Harapan dari kegiatan ini adalah, masyarakat dapat menyadari pentingnya kesadaran giat belajar menjadikan kampungnya bukan hanya menjadi sasaran wisata dunia saja.

“Namun, mampu menunjukan identitas budaya raja ampat yang ramah, bersih, sehat demi generasi ke generasi yang Mandiri dan berbudaya dengan identitas kristiani,” tukasnya. (Maikel)