Reporter: Lukman
Blora, Sabtu (26/11/2016) suaraindonesia-news.com – Dalam upaya pencegahan konflik sosial di Kabupaten Blora, Forum komunikasi pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Blora menjalin silaturahmi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, di Sula Ariyaguna Mapolres Blora, Sabtu (26/11).
Dihadapan tamu undangan, Kapolres Blora, AKBP Surisman, SIK M.Hum menjelaskan, organisasi masyarakat yang mempunyai massa, agar menyampaikan ke masyarakat atau anggotanya sehingga tercipta situasi yang kondusif. Masyarakat Blora diharap tidak berangkat ke Jakarta untuk unjuk rasa pada 2 Desember.
“Polri dan TNI akan berusaha melakukan tindakan agar kalau ada massa yang berangkat akan di cegah. Jangan sampai ada yang berangkat,” ujar kapolres.
Lebih lanjut, kapolres menegaskan kalau mau unjuk rasa boleh tapi di Blora asal jangan ke Jakarta.
“Mari kita ciptakan situasi Blora yang kondusif. Jangan sampai kejadian dugaan penistaan agama menjadi pemecah belah bangsa. Mari kita perkuat Kebhinekaan,” ujarnya.
Terkait dengan komentar di media sosial, kapolres menegaskan harus yang etis dan tidak boleh menyinggung karena akan dikenakan UU ITE.
“Saya berharap dengan kegiatan ini dapat merajuk kebersamaan dan Kebhinekaan, tidak ada lagi yang berusaha memecah belah bangsa. Mari kita berkomitmen NKRI harga mati,” tegas Surisman.
Sementara Dandim Blora Letnan Kolonel Infanteri Susilo mengatakan, pihaknya menghimbau apabila ada persoalan bisa diselesaikan dengan kekeluargaan dan jangan diselesaikan dengan kepala panas.
“Kami menghimbau perlu pengawasan yang ketat terhadap anak cucu kita. Kami menghimbau agar warga Blora tidak jihad ke Jakarta. Kita harus lebih penting memikirkan keluarga. Jangan menuruti emosi,” pungkasnya.
Sementara itu Sekda Blora Sutikno Slamet menegaskan, masyarakat harus mewaspadai bahaya laten.
“Jangan sampai saudara kita dipakai alat untuk kepentingan kelompok-kelompok lain. Tokoh masyarakat, agama dan adat agar bisa mengkondisikan di daerahnya masing-masing,” ujar Sutikno.
Nampak Hadir dalam kesempatan ini diantaranya Kesbangpolinmas, Bupati, Dandim, Kajari, MUI, FKUB, Ketua DPRD Blora, Danyon 410 serta tokoh agama, masyarakat, tokoh adat serta ormas dan kawan kawan wartawan Blora.