Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Teknologi

Miris, Pasar Tradisional Ki Lemah Duwur Bangkalan Sepi Pengunjung

×

Miris, Pasar Tradisional Ki Lemah Duwur Bangkalan Sepi Pengunjung

Sebarkan artikel ini
ilustrasi pasar
Ilustrasi

Reporter : Nam/Zak

Bangkalan, Suara Indonesia-News.Com – Bulan Desember ini Pasar Ki Lemah Duwur tergolong sepi dari pengunjung, pasalnya masyarakat lebih fokus bertani, mengingat musih hujan sudah mulai.

“Kalau sering hujan seperti saat ini masih musim tani baru kalo sudah musim panen pasar rame mas”. kata Moh. Busro SE Kepala pasar Ki Lemah Duwur Bangkalan pada wartawan media ini saat ditemui dikantor pasar setempat yang berada di Jl Halim Perdana Kusuma, beberapa hari lalu.

Lebih lanjut Busro yang juga sudah pernah menjabat di beberapa pasar di Kabupaten Bangkalan diantaranya pasar Campor, Lomair, Blega, Durjan, dan juga pasar Patemon ini menuturkan bahwa ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh pasarnya dibandingkan dengan Bangkalan Plasa (Banplas) mall yang posisinya kebetulan berjejer berada disebelah timur pasar Ki Lemah Duwur.

Baca Juga :  Bima Arya Panen Padi di 'Ubud' Kota Bogor

Diantaranya, bisa bertransaksi langsung, harganya tidak paten atau masih bisa tawar menawar, dan tentu harga produknya lebih murah. Salah satu yang dicontohkan oleh Busro mengenai selisih harga yaitu dari percangkir kopi.

Secara terpisah salah satu pedagang baju busana pasar Ki Lemah Duwur Bangkalan saat ditemui wartawan media ini jumat 18/12/2015 juga membenarkan perihal sepinya pembeli.

Baca Juga :  Displaymate : Samsung Galaxy Note 4 Memiliki Kualitas Layar Terbaik

“Biasanya mas kami paling sedikit mendapatkan omset Rp 500.000 keatas, sedangkan bulan ini ada penjualan saja kita sudah bersyukur”. Tuturnya dengan wajah lesu.

Seperti yang kita ketahui selama ini bahwa Pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar. Juga barang yang diperjualbelikan merupakan barang kebutuhan sehari-hari masyarakat, seperti makanan, kue, buah-buahan, pakaian, barang elektronik, dan jasa.