SAMPANG, Rabu (2/7) suaraindonesia-news.com – Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025 di sejumlah sekolah dasar pinggiran Kecamatan Sampang menunjukkan antusiasme positif dari masyarakat. Dewan Pendidikan Sampang wilayah Kecamatan Sampang, Omben, dan Jrengik telah melakukan monitoring langsung ke SDN Pekalongan 1, SDN Pekalongan 2, dan SDN Pekalongan 3.
Hasil monitoring sementara mencatat SDN Pekalongan 2 yang berlokasi di Dusun Cambut, Desa Pekalongan, sudah menerima pendaftaran sebanyak 29 calon murid baru sejak SPMB dibuka pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Kepala SDN Pekalongan 2, Ach. Sidiq, melalui bendahara sekolah menjelaskan, pihaknya optimistis jumlah tersebut masih akan bertambah hingga akhir masa pendaftaran.
“Berkaca pada pengalaman tahun lalu, biasanya sampai akhir pendaftaran murid baru bisa mencapai lebih dari 40 anak. Sehingga target dua rombongan belajar dapat terpenuhi,” ujarnya, Rabu (2/7).
Sementara itu, SDN Pekalongan 3 di Dusun Bistah saat ini telah memperoleh pendaftaran 27 calon murid baru. Kepala Sekolah SDN Pekalongan 3, Abd. Karim, memperkirakan tren pendaftaran akan terus meningkat mendekati hari terakhir.
“Biasanya wali murid mendaftarkan anaknya pada akhir masa SPMB atau bahkan pada hari pertama masuk sekolah. Target dua rombongan belajar Insya Allah tercapai,” tuturnya.
Sedangkan SDN Pekalongan 1 yang juga mengikuti monitoring, hingga kini baru memperoleh delapan calon murid baru. Kepala Sekolah SDN Pekalongan 1, Sutarjo, menjelaskan bahwa pihak sekolah telah melakukan berbagai langkah sosialisasi kepada masyarakat dan tokoh setempat.
“Kami sudah memasang spanduk pengumuman dan melakukan sosialisasi. Meskipun masih sedikit yang mendaftar, kami tetap optimistis akan ada tambahan calon murid di hari-hari terakhir,” kata Sutarjo.
Berdasarkan data dapodik, jumlah murid SDN Pekalongan 2 Dusun Cambut tercatat sebanyak 216 siswa, dengan 33 murid kelas VI yang telah lulus tahun ini. Adapun SDN Pekalongan 3 Dusun Bistah memiliki 233 siswa aktif, dan 48 murid kelas VI yang lulus pada periode sama.
Dewan Pendidikan Sampang menyatakan, pemantauan SPMB di sekolah pinggiran menjadi salah satu upaya memastikan pemerataan akses pendidikan dasar bagi seluruh masyarakat, terutama di wilayah desa.
