Blang pidie-Abdya, Suara Indonesia-News.Com – Ratusan petani sawit di Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengeluh, mereka menilai, pemerintah pusat dan daerah terkesan kurang peka.
Pasalnya, saat ini buah sawit sedang mengalami masa trek panjang. Harga buah pun sering turun dan tak berpihak kepada petani ditambah lagi dengan amburadulnya infrasuktur jalan menuju kelokasi perkebunan setempat.
“Penderitaan kami semakin bertambah karena harga yang ditampung oleh PKS Rp; 1.250. per/kilo, Sedangkan penampungan ditingkat Gudang harga per/kilo Rp 1.100. sebelumnya Rp 1.150, ini belum dihitung oprasional hari –hari seperti, ongkos angkut buah dari lokasi ketempat penampungan ditambah lagi ongkos bersih -bersih dan lainya,” kata Afni salah seorang petani sawit.
Sementaraitu Anggota DPRK abdya Yusran, saat ditemui diruang kerjanya kepada sejumlah wartawan mengatakan, Semangat petani sawit di abdya saat ini sedang lemah-lemahnya di sebab kan terpicu oleh kenaikan harga beli buah naik turun juga BBM dan pupuk naik, otomatis petani sawit tidak mampu bekerja secara maksimal. katanya
“Kita berharap kepada pemerintah pusat /daerah untuk benar-benar memperhatikan kesejahteraan petani, sedapat mungkin pemerintah daerah harus segera memperbaiki sarana inprastruktur jalan menuju ke lokasi dan membentuk segera badan khusus Yang berfungsi untuk menjembatani kepentingan petani sawi, seperti lewat Koperasi Usaha Tani dengan PKS dan distributor pupuk.tutur Yusran. (N).