Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Warga Resah Pasca Kasus First Travel

Avatar of admin
×

Warga Resah Pasca Kasus First Travel

Sebarkan artikel ini
58167707 77fa 4108 b037 4d73c68a16d2
Foto : Suasana konsultasi paket umroh dan haji di kantor salah satu biro di Jember. (Foto: Istimewa)

JEMBER, Selasa (12 September 2017) suaraindonesia-news.com – Kasus penipuan biro perjalanan umroh dan haji dengan promo harga sangat murah yang dilakukan oleh First Travel membawa dampak negatif kepercayaan konsumen kepada sebuah biro penyelenggara umroh dan haji.

Salah satu calon jamaah umroh di Jember, Rosa Hariri mengaku dirinya cukup resah dalam menentukan biro mana yang harus dipilihnya.

“Takut juga was-was setelah adanya isu First Travel, makanya kita keliling untuk cross check ke setiap biro di berbagai lokasi di Jember,” ucap Rosa, saat dirinya sedang menanyakan paket umroh dan haji di kantor salah satu Biro Umroh dan Haji, Jl. Madura Sumbersari Jember, Selasa (12/9) siang.

Baca Juga :  Wabup Jember Resmikan Aplikasi Untuk Permudah Pencari Kerja

Senada dengan Rosa, seorang warga Bondowoso, Ali Ahmad yang sedang berusaha mencari biro penyelenggara umroh dan haji yang terpercaya di Jember juga mengaku resah dengan adanya isu First Travel.

“Sedikit takut juga dengan adanya isu tersebut, namun tidak mengurangi niat kami untuk umroh ke tanah suci,” ungkap Ali

Sedangkan pemilik salah satu biro perjalanan umroh dan haji, Abdul Muqit mengaku isu First Travel tidak mempengaruhi minat masyarakat ke Tanah Suci. Baca Juga: Calo Pencatatan Sipil Akan Dilaporkan Ke Polisi

Baca Juga :  Bupati Jember : Peran Babinsa Sangat Penting Untuk Pembangunan di Pinggiran

“Kasus tersebut (First Travel, red) tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk ke Tanah Suci, kami menghimbau untuk tidak terpukau dengan harga yang murah,” terang Muqit.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam sebuah paket umroh maupun haji, tambah Muqit, diantaranya pilihan akomodasi yang ditawarkan, lamanya hari dari paket wisata tersebut, juga maskapainya.

“Ketiga aspek tersebut harus dikritisi oleh calon konsumen (pembeli) paket wisata umroh ataupun haji,” tukasnya. (Guntur)