Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaRegional

Warga Dua Desa di Sumenep Keluhkan Pemadaman Listrik Berturut-turut

Avatar of admin
×

Warga Dua Desa di Sumenep Keluhkan Pemadaman Listrik Berturut-turut

Sebarkan artikel ini
ioiiii
Foto ilustrasi.

SUMENEP, Jumat (03/08/2018) suaraindonesia-news.com – Warga Desa Pordapor dan Desa Dungdang, Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengeluhkan adanya pemadaman listrik yang dilakukan pihak PLN selama beberapa hari terahir.

“Lebih satu minggu listrik di Desa kami tidak nyala karena ada pemutusan,” ucap Holidi, salah satu warga Desa Pordapor, yang mengaku sering mengalami pemadaman listrik tersebut.

Menurut mantan aktivis PMII Pamekasan itu, saat ini PLN semakin tidak profesional dan sangat merugikan masyarakat. Uniknya setiap melakukan pemadaman sebanyak 7 meteran listrik itu, PLN selalu merasa benar dengan memberikan alasan-alasan klasik yang menyalahkan masyaralat itu sendiri.

“Tidak profesional karena tanpa ada pemberitahuan, tiba-tiba diputus. Bahkan, Kades saja juga tidak tahu,” terangnya.

Baca Juga :  Isi Daftar Hadir Atas Nama Kades Pragaan Daya, Ini Tanggapan Anggota DPRD Sumenep

Akibatnya membuat masyarakat di dua desa tersebut resah. Selain itu juga menghambat pada aktivitas masyarakat dan sektor perekonomian sehari-hari.

Salah satunya bagi petani tembakau, karena masyarakat saat melakukan cocok tanam tembakau menggunakan tenaga listrik. Akibatnya tanaman tembakau banyak yang tidak terawat dan layu karena tidak di siram akibat listrik mati.

“Sudah tahu permasalahan ini tapi pihak PLN belum memperbaiki. Ini yang sangat kami sesalkan,” tegasnya.

Sementara itu, direktur PLN Rayon Sumenep, Rudi Hartono mengatakan prihal pemadaman listrik tersebut bukan serta-merta dari pihaknya (PLN). Namun dikarenakan adanya pemakaian listrik yang terlalu tinggi, sehingga terjadi (Overload) di dua desa itu.

Baca Juga :  Cara Direktur RSUDMA Sumenep Sambut Tahun Baru Islam 1445 Hijriah

“Bukan kami semena-mena memandamkan mas, tapi karena disana itu terjadi overload sendiri, bahkan akibat overload itu, kami setiap hari harus mengganti skring disana,” kata Rudi, Jumat (03/08) melalui sambungan telephone pribadinya.

Untuk mencegah terjadinya kesalahfahaman warga, lanjut Rudi, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi dan pemahaman terkait hal dimaksud.

“Kami akan segera adakan sosialisasi, seperti pemahaman dan bahaya listrik itu seperti apa. Selanjutnya akan kami sampaikan hasil pengukurannya kepada kedua Kepala Desa di dua desa tersebut,” tukasnya.

Reporter : Syaiful
Editor : Agira
Publisher : Imam