Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita

Walikota Balikpapan Kunjungi Lahan Pertanian Milik Warga di Tengah Kota yang Sempat Viral

Avatar of admin
×

Walikota Balikpapan Kunjungi Lahan Pertanian Milik Warga di Tengah Kota yang Sempat Viral

Sebarkan artikel ini
IMG 20200920 015054
Walikota Balikpapan Rizal Effendy saat mengunjungi lahan pertanian milik Sukirno yang terletak ditengah kota, RT 37 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara.

BALIKPAPAN, Minggu (20/9/2020) suaraindonesia-news.com – Walikota Balikpapan Rizal Effendy melihat langsung lokasi pertanian dengan berbagai jenis tanaman sayuran dan buah-buahan yang terletak di tengah kota milik warga yang sempat viral di media sosial baru-baru ini.

Letak perkebunan ini berada di Gang Pilot RT 37, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara. Di lahan seluas 1 hektar ini terdapat puluhan jenis tanaman sayuran, buah-buahan, toga (tanamam obat keluarga), dan budidaya ikan lele.

Dalam kunjungannya ini Walikota yang didampingi Camat Balikpapan Utara, Lurah Batu Ampar, dan Kasatpol PP melihat langsung kondisi seluruh tanaman yang nampak terlihat subur.

Walikota juga menyempatkan diri memancing ikan lele yang lokasinya tepat berada di tengah tanaman pohon cabe.

Ditemui media ini Walikota Balikpapan Rizal Effendy mengatakan, pihaknya mendukung atas inisiatif warga yang bisa memanfaatkan lahan pekarangan untuk dijadikan lahan pertanian yang manfaatnya bisa menambah kebutuhan pangan dan ekonomi di masyarakat.

Menurutnya, dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini usaha yang dapat dikembangkan adalah di sektor pertanian untuk ketahanan pangan.

“Dalam krisis di masa pandemi saat ini yang kita khawatirkan adalah krisis pangan, sehingga ketahanan pangan ini bagian yang sangat penting dalam penanganan pandemi Covid-19,” kata Walikota, Sabtu, (19/9/2020).

Dalam kondisi saat ini, kata dia, sektor usaha yang masih memungkinkan berkembang adalah di sektor pertanian yang merupakan kebutuhan pangan di masyarakat.

“Saya tidak menyangka ya, didalam kota masih terdapat lahan yang bisa dijadikan pertanian oleh masyarakat. Ini merupakan kebahagiaan luar biasa bagi saya. Pemerintah Kota akan memberikan dukungan terhadap usaha warga ini,” ungkapnya.

Dia mengatakan, pihaknya tidak bisa memprediksi sampai kapan pandemi Covid-19 akan berakhir, pihaknya mengaku masih kesulitan dalam berbagai sisi, baik dari kesehatan maupun keuangan daerah.

Baca Juga :  Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Bima Arya Paparkan Nilai Demokrasi

“Sejak pandemi Covid-19, di tahun 2020 Pemerintah Kota kehilangan pendapatan daerah senilai 650 miliar. Karena tidak adanya pendapatan daerah, hal tersebut sangat berimbas kepada masyarakat di kalangan menengah ke bawah. Segala bentuk usaha tidak ada yang maksimal, pekerja banyak yang dirumahkan, pekerja yang di sektor usaha pun banyak yang di PHK,” ujarnya.

“Masyarakat yang kreatif seperti ini sangat bagus, bisa memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif. Segala bentuk tanaman sayuran ada, buah, dan budidaya ikan. Bertani seperti ini sudah bisa menghidupi keluarganya dengan hasil yang cukup baik,” ujarnya lagi.

Lokasi pertanian yang sempat viral tersebut adalah milik Sukirno (41) yang juga merupakan warga dilingkungan RT 37, Kelurahan Batu Ampar. Sukirno mulai menggarap lahan pekarangan tersebut sejak 6 tahun lalu.

Sukirno merupakan perantauan asal Kota Kediri, Jawa Timur sejak tahun 2010 lalu merantau ke Kota Balikpapan. Dengan keterampilannya dalam bertani, Sukirno memanfaatkan lahan kosong tersebut milik warga dengan cara pinjam pakai.

“Saya memang senang bertanam, dulunya bertani hanya saya buat sampingan, sekarang sudah jadi kerjaan utama. Saya fokus bertani di lahan yang sudah saya garap selama 6 tahun ini. Lahan ini milik warga yang dulunya kosong, kemudian saya pinjam untuk menanam sayuran dan buah-buahan,” ujar Sukirno.

Sukirno menyebutkan, dalam lahan seluas 1 hektar ini terdapat kurang lebih 50 macam tanaman mulai dari jenis sayuran, buah-buahan, dan tanaman toga.

Untuk jenis buah-buahan, kata Sukirno, ada beberapa jenis seperti melon, pisang, pepaya, dan jambu kristal.

“Untuk penjualan kami membawanya ke pasar, ada juga yang langsung datang ke tempat ini,” katanya.

“Mudah-mudahan dengan kedatangan Walikota Balikpapan, kedepannya bisa mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota untuk bisa mengembangkan jenis tanaman lebih banyak lagi. Karena pertanian saya ini sudah masuk profile di pusat,” ungkapnya.

Baca Juga :  PPDB Online 'Kacau', Orang Tua Siswa Datangi Kantor Disdik Sumenep

Sementara itu, Ketua RT 37 Sunaryo mengatakan, keterampilan warganya dalam bertani patut dijadikan contoh. Namun selama ini masih mengalami kendala terutama peralatan yang masih menggunakan manual atau dengan cangkul sejak membuka lahan pertanian tersebut.

“Mudah-mudahan kehadiran pak Walikota kedepannya bisa mengedukasi dan bisa bekerja sama dengan warga RT 37. Bisa mengembangkan pangan, karena dilingkungan kami ini bukan hanya pertanian tapi juga budidaya ikan,” turur Sunaryo.

Dia berharap, pertanian tersebut bisa meningkatkan pangan di Kota Balikpapan, pihaknya sebagai Ketua RT bersama warganya akan mengembangkan pertanian dan budidaya ikan yang ada dilingkungannya.

“Tentunya kami membutuhkan dukungan dari pemerintah. Tadi juga sudah saya sampaikan kepada pak Walikota, kedepannya dilingkungan kami ini punya wacana ingin membangun tempat training untuk pertanian dan perikanan. Bahkan nanti jika memang masyarakat bisa, kami disini akan memproduksi makanan ternak ikan. Jadi, tidak perlu lagi dikirim dari luar Balikpapan,” ujarnya.

Pihaknya juga mengapresiasi warganya yang ingin bekerja keras, walaupun dengan peralatan seadanya.

“Dimasa pandemi ini sudah banyak pengangguran, yang imbasnya kepada ambruknya perekonomian di masyarakat. Maka dari itu kami sangat mendukung warga yang bisa mengalihkan perekonomian di sektor pertanian dan perikanan, hanya saja untuk mengembangkan di sektor tersebut kami membutuhkan instruktur terutama dari pemerintah untuk membimbing dibidang pertanian dan perikanan,” harapnya.

“Tidak hanya itu saja, kami membutuhkan instrukur untuk membuat pupuk organik dari sampah. Selama ini sampah hanya dibiarkan mengalir saja di parit, kami akan menciptakan sampah-sampah tersebut menjadi pupuk,” tandasnya.

Reporter : Fauzi
Editor : Amin
Publisher : Ela

Respon (1)

  1. Walikota payah. Malah itu yg d urusin. Di saat pandemi covid ginj,Gas elpiji buat rakyat miskin kita susah dapat dan harga melambung tinggi sampe 35rb krn di mainin oknum distributor dan pengecer .malah tdk d gubris. Udah banyak postingan d medsos kalau gas d mainin oknum gitu tp tdk ada respon

Komentar ditutup.