Reporter: Sudirman
BALI, Rabu (3/5/2017) suaraindonesia-news.com – Ratusan massa yang tergabung Aliansi Sopir Trasport Bali (ALSTAR) B, melakukan aksi demonstrasi guna menolak Grab Car dan uber taxi atau lebih di kenal dengan taxi online. Rabu (3/5/2017).
Peserta aksi unjuk rasa dari ALSTAR. B dengan jumlah massa sekitar 2.000 orang, jumlah kendaraan : Roda empat 700 unit mobil taxi, Roda dua, 150 unit.
Rute yang dilalui, mulai dari titik kumpul awal sepanjang jl. Dewi Sri Kuta – jl. Sunset Road – jl. By Pass Ngurah Rai – jl. Hangtuah – jl. Puputan Renon – jl. Ir. Juanda dan kumpul di lapangan parkir timur Bajra sandi renon dan selanjutnya bergerak menuju kantor dishub Provinsi Bali jl. Cok Agung Tresna Renon Denpasar, selanjutnya mereka orasi dan melakukan pertemuan dengan pejabat dishub.
Ada tiga tuntutan peserta aksi yaitu, tuntutan penutupan ijin operasional grab / online di Bali. Ke Dua menuntut pemerintah untuk mencabut tentang pemberlakuan taksi online yang sampai saat ini belum ada kejelasan ijin operasional nya dan ke-tiga mempertanya kan peraturan gubernur tentang pemberlakuan jumlah armada yang diberikan ijin beroperasi.
“Kami akan terus menuntut sampai ke inginan kami di respon oleh pemerintah, terkait penutupun taksi yang berbasis online, karena sangat mempengaruhi kepada taksi konvensional,” tegas Ketut Witra selaku korlap 1.
Bahkan, kata Ketut, sudah puluhan sopir taksi konvensional yang sudah sudah tidak narik lagi karena tidak ada yang mau di setorkan, karena penumpang lebih memilih taksi yang berbasis online disamping murah juga mudah di akses.
Ketut juga mempertegas adanya taksi online sangat merugikan taksi konvensional, “Seandainya persaingannya sehat, kami tidak akan menuntut”. Tukasnya.