SAMPANG, Kamis (16/11/2017) suaraindonesia-news.com – Tingginya curah hujan di Kabupatenu Sampang, berdampak pada terhambatnyau penyelesaian pelaksanaan proyek yang sedang berjalan. Salah satunya proyek pembangunan instalasi pompa banjir sungai Kamuning, Sampang, Madura. Sebab, pengerjaan dua titik pompa yang berlokasi di Jalan Bahagia dan Kampung Kajuk, Kelurahan Rong Tengah, masih berjalan sekitar 15 persen. Hal itu, lantaran terkendala oleh curah hujan yang sudah mulai sering terjadi belakangan hari ini.
Pantauan di lokasi, pembangunan di Jalan Bahagia nampak terkendala oleh genangan curah hujan yang deras. Selain itu, di sisi utara bekas galian tanah yang berdekatan dengan makam mulai longsor. Sedangkan di lokasi Kampung Kajuk, yang rencananya kedalaman galiannya 7 meter juga mengalami hal yang sama ditambah lokasinya berdekatan dengan rumah warga. Sehingga, pengerjaan semakin sulit.
Mei Sunarto selaku SE PT Indopenta Bumi Permai saat ditemui mengatakan, untuk menanggulangi melebihi batas waktu yang sudah ditentukan, pihaknya menambah jam kerja atau lembur.
“Lemburnya sampai malam. Ini supaya pengerjaan tidak molor,” terangnya, Kamis (16/11/2017).
Baca Juga: Kondisi Gedung Sekolah SDN Labuhan III Memprihatinkan
Disinggung progress pengerjaannya? Mei mengaku ada dua item. Dua item tersebut ialah fisik dan pengadaan pompa.
“Untuk pengadaan pompa genset dan pompa memang belum semuanya. Karena masih menunggu tahapan pengecoran selesai,” jelasnya.
Mei menegaskan, pihaknya optimis pengerjaan bisa diselesaikan sesuai dengan deadline waktu yang sudah disepakati.
“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin. Pengerjaan selesai tidak melebihi deadline,” tegasnya.
Sementara itu, Junaidi selaku penjaga di proyek Jalan Bahagia mengatakan, saat ini sudah turun hujan. Akan tetapi, untuk menghidari kemoloran sudah dilakukan penambahan jam kerja. Karena, jika tidak diatasi, kemungkinan pengerjaan akan melampaui batas waktu kontrak.
“Seandainya saluran sudah dicor, tinggal melanjutkan saja. Tapi kan sekarang hujan makanya khawatir banjir dan berdampak kepada molornya pekerjaan. Sehingga pompa normalisasi yang seharusnya bisa dipakai tahun ini bisa saja gagal,” tandasnya.
Sekedar diketahui, pagu paket pengerjaan pompa air untuk mengatasi banjir itu, sebesar Rp 14.305.644.000, sedangkan nilai hasil penafsiran sendiri (HPS) berjumlah Rp 14.303.960.000. Peserta yang ikut lelang 25, tapi dimenangkan oleh PT Indopenta Bumi Permai dengan nilai kontrak (harga terkoreksi) sebesar Rp 13.999.601.000. Jumlah hari pengerjaan 120 hari yang dimuali pada 22 Agustus dan selesai pada 27 Desember 2017 mendatang. (nor/luk)