JAKARTA, Jumat (30 Juni 2017) suaraindonesia-news.com – Terkait penetapan 14 orang sebagai tersangka yang menyebabkan kematian Briagdir Dua Taruna Muhammad Adam, taruna Akademi Kepolisian yang meninggal pada Kamis 18 Mei 2017 oleh Kepolisian Daerah Jawa Tengah, akhirnya aktivis anak Naumi Lania angkat bicara.
Kepada awak media ini, Naumi mengatakan, pihaknya sangat menyesal kejadian tersebut, sehingga satu nyawa anak Akpol hilang.
“Saya sangat menyayangkan hal itu terjadi dan untuk itu pastinya kita dukung pihak Kepolisian untuk menuntaskan kasus ini dengan baik agar tidak terjadi lagi di dunia pendidikan kepolisian kita,” tutur Naumi.
Lebih lanjut, tentu secara khusus pihaknya minta kepada Kapolri untuk tetap memberikan kesempatan untuk mencapai cita citanya.
“Saya yakin jika semua 14 tersangka itu tidak langsung melakukan pembunuhan, namun masalah tanggung jawab karena mereka sudah tersangka itu wajar karena mungkin mereka yang lain menyaksikan pembunuhan itu,” sambungnya.
Namun, demi masa depan dan generasi bangsa, pihaknya mengharap agar Kapolri memberikan kesempatan untuk anak anak yang tidak terlibat langsung untuk tetap bisa melanjutkan karirnya di dunia Kepolisian.
“Tolong beri kesempatan untuk tersangka yang tidak terlibat langsung melanjutkan cita-citanya sebagai abdi Negara,” pinta dia. (T2g)
