Tanpa Alasan Jelas, Kepala Desa di Sumenep Tinggalkan Istri Keduanya - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita UtamaPeristiwa

Tanpa Alasan Jelas, Kepala Desa di Sumenep Tinggalkan Istri Keduanya

×

Tanpa Alasan Jelas, Kepala Desa di Sumenep Tinggalkan Istri Keduanya

Sebarkan artikel ini
Diana 1
Diana

Sumenep, Rabu 26/10/2016 (suaraindonesia-news.com) – Sebagai istri kedua (Istri Muda, red) memang penuh dengan resiko, meski sudah sayang, bahkan taat akan perintah sang suami, tetapi godaan selalu saja datang kapan saja, kesetian memang berat.

Seperti yang dialami Diana (25) tahun warga Desa Guluk Manjung, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur terpaksa harus merasakan kehidupan menyakitkan setelah ditinggal pergi suaminya tanpa alasan yang jelas.

Sang suami yang saat ini menjabat sebagai kepala desa (Kades) di Sumenep tidak pernah pulang ke rumah kos  tempat ia tinggal selama dengan istri mudanya (Diana).

Diana dilamar sang Kades langsung kepada kedua orang tuanya tanggal 20 November 2015 lalu, bahkan akat nikahpun berlangsung di rumah mempelai wanita.

Baca Juga :  Meriahkan Hardiknas, Pemkab Nias Gelar Lomba Olimpiade

“Saya sangat terpukul mas, tanpa ada penyebab dan alasan yang jelas tiba-tiba ia (sang suami, red) menghilang begitu saja, padahal ia datang baik-baik ke keluarga saya, seharusnya kalau memang mau meng akhiri juga harus dengan cara baik-baik,” keluh Diana.

Menurut Diana, hubungannya selama ini baik-baik saja tidak ada masalah selama ia tinggal di rumah kos yang berlokasi tepat di utara terminal baru Sumenep.

“Selama kami tinggal bersama di kos tidak pernah ada masalah, bahkan kami hidup bahagia, kenapa sekarang tidak ada kabar, bahkan saya tau setelah mengetahui suami saya mengunggah foto-fotonya dengan wanita lain di akun facebook,” terang Diana kepada suaraindonesia-news.com dengan raut wajah kesal. Rabu (26/10/2016).

Baca Juga :  WH Gerebek Minuman Tuak Dilengkong

Menurutnya, ia tidak memaksa suaminya untuk kembali lagi kepadanya, hanya saja ia menginginkan supaya hubungannya sebagai suami istri diakhiri sesuai hukum agama.

“Hingga saat ini status kami sebagai suami-istri yang sah, karena sampai saat ini belum ada kata talak,”ujarnya.

Bahkan, Diana mengaku bahwa dirinya sempat hamil hingga usia kandungan 3 bulan, namun karena sang suami memintanya untuk menggugurkan akhirnya dengan terpaksa digugurkan.

“Saya sempat hamil 3 bulan, namun suami saya memaksa saya untuk menggugurkan kandungan saya dengan alasan masih belum siap memiliki keturunan akhirnya digugurkan melalui jasa dukun bahkan sempat dibawa kesalah satu rumah sakit bersalin di Sumenep karena kurang bersih,” tukas Diana.(Zaini)