BOGOR, Minggu (25/11/2018) suaraindonesia-news.com – Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Bogor diduga memboikot dengan cara tidak hadir pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) Gerakan Tanam Pohon (GTP) ke 3 yang dilaksanakan di lapangan Balai Besar Teknologi dan Pengembangan Biotrknologi di Jl Tentara Pelajar No 3A Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor Jawa Barat, Minggu (25/11).
Menurut beberapa panitia pelaksana Hut GTP, seminggu sebelum acara mereka sudah mengantarkan surat undangan ke SKPD.
“Kami langsung antar ke kantor kantor SKPD seperti kantor kecamatan,” ungkap beberapa panitia pelaksana kepada wartawan.
Ketua KNPI Kota Bogor, Bagus Maulana sangat menyayangkan atas ketidak hadiran SKPD pada acara Hut GTP ke 3 ini.
“Padahal, sejak awal berdirinya GTP hingga menginjak usia 3 tahun, organisasi pecinta alam itu melibatkan banyak pihak, baik aparatur pemerintahan maupun swasta,” kata Bagus.
Menurutnya, giat GTP ini tentunya mengajak atau berkampanye untuk cinta lingkungan, namun fenomena aneh terlihat saat acara Hut GTP ke 3 ini, tak satupun Camat maupun Lurah yang hadir.
“Kami selaku kaum muda sangat menyayangkan jika aparatur pemerintahan seperti Camat dan Lurah harus meninggalkan kegiatan yang dilakukan GTP, karena kegiatan GTP ini adalah kegiatan peduli lingkungan,” tuturnya.
Menurut Bagus, dari beberapa minggu yang lalu sudah terlihat fenomena yang aneh di group WhatsApp (WAG) GTP, entah kenapa ada beberapa Camat dan Lurah yang kurang peduli bahkan mensimbolisasikan sikapnya dengan keluar dari grup WAG GTP.
Ditambahkan Bagus, kegiatan GTP ini adalah kegiatan yang positif dalam membangun kecintaan masyarakat kepada lingkungan. Jadi saya rasa tidak ada hal yang melanggar bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam aktivitas ini, justru GTP ini menjadi bagian dalam membantu peran pemerintahan kepada masyarakat di bidang lingkungan, tapi kenapa para Camat, Lurah justru malah meninggalkan GTP dengan ramai-ramai serentak keluar dari WAG GTP, bahkan hari ini, adalah Hut GTP ke 3, tak satupun Camat dan Lurah hadir, jelas ini patut dipertanyakan, apakah itu simbol mereka tidak peduli terhadap lingkungan di Kota Bogor, mudah mudahan ini bukan bahagian dari pemboikotan.
“Mudah mudahan ketidak hadiran SKPD hari ini bukan bahagian dari pemboikotan, karena kalo hal pemboikotan ini terjadi, saya rasa kita pesimis tentang regulasi lingkungan hidup,” terangnya.
Beberapa Lurah saat dikonfirmasi oleh suaraindonesia-news.com melalui WhatsApp mengatakan bahwa mereka tidak menerima undangan dari panitia GTP.
Sementara Camat Tanah Sarela Asef Kartiwa saat dikonfirmasi melalui WhatsApp menyampaikan bahwa pada hari ini ada lima jadwal undangan mauludan di kelurahan dengan waktu yang sama.
“Wlkmsllm, sy g bs hdr krn hr ini ada bbrp undangan Mauludan di Wilayah ada 5 undangan mauludan di beberapa Kelurahan wkt nya sama berbarengan jd kami bagi2 tugas dgn
Sekcam dan para kasie,” ujarnya melalui pesan WhatsApp nya.
Senada dengan Camat Tanah Sareal, Camat Bogor Timur Adi Novan mengatakan bahwa dirinya mewakili Walikota Bogor untuk menghadiri Maulid nabi besar Muhammad SAW.
Camat Bogor Barat Pupung menyampaikan bahwa dengan waktu yang bersamaan dirinya hadir pada giat maulid di curmek.
“Sy hadir di giat maulid di curmek yg wktnya bersamaan,” kata Camat Bogor Barat Pupung melalui WhatsApp.
Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Amin
Publisher : Imam