Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaRegional

Duet Menteri Susi dan Bupati Faida Sejahterakan Nelayan Jember

Avatar of admin
×

Duet Menteri Susi dan Bupati Faida Sejahterakan Nelayan Jember

Sebarkan artikel ini
IMG 20181125 145126
Menteri Susi ketika meninjau breakwater Pantai Pancer Puger. (Foto: Humas Pemkab Jember)

JEMBER, Minggu (25/11/2018) suaraindonesia-news.com – Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. menegaskan pentingnya pengembangan kemaritiman dan potensi kelautan di Kabupaten Jember. Pengembangan tersebut bukan karena jumlah nelayan yang banyak. Upaya itu perlu dilakukan karena memang potensi kemaritiman dan kelautan di Jember yang luar biasa.

Luas perairan laut di Jember 54 kilometer persegi dengan potensi produksi lebih dari 40 ribu ton per tahun. Tetapi, kata bupati, baru termanfaatkan sebesar 22,5 persen.

“Artinya, masih banyak potensi yang bisa digali, dengan cara-cara yang benar akan menjadi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat Jember,” ungkap Bupati Faida dalam Kongres Nelayan Kabupaten Jember.

Lebih jauh bupati memaparkan kondisi nelayan di Kabupaten Jember. Bupati menjelaskan, mayoritas nelayan menggunakan jukung untuk menangkap ikan. Jumlahnya mencapai 1.872 buah.

Dari jumlah nelayan itu, jumlah jukung dengan ukuran 5 – 10 GT (gross ton) tidak sampai 300 buah. Sementara jukung dengan ukuran lebih dari 10 GT hanya 153 buah.

Jumlah nelayan terbesar berada di Kecamatan Puger, yang mencapai 72 persen. Sebesar 12 persen berada di Kecamatan Ambulu, dan sisanya tersebar di beberapa kecamatan.

Sebanyak 500 nelayan tersebut telah mendapatkan bangtuan sertifikasi hak atas tanah nelayan. Jumlah ini tersebar di lima desa, yakni Desa Sumberejo, Puger Wetan, Mojomulyo, Mayangan, dan Pajer Paseban. Masing masing 100 sertifikat.

Untuk program asuransi nelayan, bupati menyebut sebanyak 4.550 nelayan telah didukung asuransi yang dibiayai oleh pemerintah pusat. Bantuan biaya asiransi ini selama satu tahun. Harapannya, setelah itu mengetahui manfaat asuransi hingga berikutnya bersedia membayar sendiri.

Baca Juga :  Persoalan DPRK Aceh Singkil Tak Selesai, Anggota Dewan Akan ke Banda Aceh

Bupati menjelaskan premi asuransi tersebut tidak mahal, yakni Rp. 175 ribu per tahun. “Jika yang dari pusat habis, supaya tidak terputus, disambung dengan satu tahun lagi premi dibayar pemerintah kabupaten Jember,” ujar bupati di arena kongres di Alun-alun Puger.

“Tetapi, tahun selanjutnya nelayan harus mulai mandiri membayar asuransi untuk dirinya. Sebanyak 6.100 nelayan tahun ini mendapatkan asuransi nelayan Jember,” terang bupati, Sabtu 24 November 2018.

Bupati juga mengatakan, keselamatan nelayan tidak boleh diabaikan. Karena itu, pemerintah telah menyiapkan pelampung untuk seluruh kapal di Jember.

Pelampung ini tidak diberikan kepada orang per orang, tetapi diberikan kepada kapalnya. “Tidak boleh ada kapal yang melaut tanpa pelampung, dan nelayan harus menggunakan pelampung,” pesannya.

Terkait potensi kemaritimiman dan kelautan Jember yang pengembangannya belum maksimal, Bupati Faida mengungkapkan optimismenya.

Sebab, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berjanji akan bersama dan membantu nelayan di Jember. “Dengan catatan nelayan Jember mau menjaga potensi kelautan. Jangan sampai disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak peduli kesejahteraan nelayan dan keluarganya,” tuturnya.

Menurut bupati, Menteri Susi menepati janji atas penyediaan coolstorage yang sudah dibangun dan diserahkan untuk Puger.

Begitu juga dengan pembangunan dermaga. Pemerintah daerah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jatim membangun Dermaga Watu Ulo, Dermaga Puger, serta Dermaga TPI Getem.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak nelayan Puger untuk menjaga laut yang menjadi masa depan Bangsa Indonesia. Pemerintah ingin membantu masyarakat untuk menjaga lautnya, supaya ikan terus tetap ada dan banyak.

Baca Juga :  Kantah di Wilayah Provinsi Gorontalo Semua Gunakan Aplikasi LoketKu, Ini Tujuannya

“Oleh karenanya, jaga ikan jangan ambil benih ikan, membuat dan memakai alat tangkap yang ramah lingkungan,” kata Menteri Susi dalam Kongres Nelayan Kabupaten Jember di Puger, Sabtu 24 November 2018.

Menteri Susi pun mengingatkan agar nelayan menjaga jaga nikmat tuhan dan tidak boleh kufur dengan nikmat-Nya. “Perbolehkan makhluk tuhan beranak pinak. Jangan ambil sebelum masa dia melangsungkan generasinya. Ambillah ikan pada saat waktunya,” tuturnya.

Selain menyampaikan pesan menjaga laut, menteri juga menyampaikan kemudahan bagi nelayan yang memiliki kapal dengan ukuran kurang dari 10 GT. Mereka tidak perlu Surat Laik Operasi (SLO) untuk melaut.

Ia mengungkapkan, pertama kalinya sebuah profesi di laut dilindungi oleh negara dengan asuransi nelayan.

Dengan asuransi tersebut, nelayan yang meninggal di laut mendapatkan Rp. 200 juta, meninggal di darat dapat Rp. 160 juta, cacat tetap mendapatkan Rp. 100 juta. Jika sakit, ada biaya pengobatan 20 juta.

Tentang breakwater, Menteri Susi berjanji akan membantu mengarahkan dan meneruskan ke menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) atau perhubungan, jika nanti akan dibangun lagi.

Kongres Nelayan Kabupaten Jember diikuti oleh sekitar 4.600 nelayan dari Puger. Selain dihadiri Bupati Faida, kongres ini juga dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Hadir pula unsur Forkopimda Jember serta pejabat terkait lainnya. Dalam acara itu juga digelar pameran produk hasil para nelayan.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Amin
Publisher : Imam