MALANG, Selasa (04/10/2022) suaraindonesia-news.com – Ratusan nyawa melayang pada tragedi Kanjuruhan, Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebut Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur (Jatim) yang paling bertanggungjawab.
Hal itu disampaikan langsung oleh Perwakilan PB PMII, Ragil Setyo Cahyono saat dimintai keterangan oleh media ini, pada Selasa (04/10/2022).
Ragil meyakini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan mengusut tuntas tragedi berdarah tersebut. Sehingga, tidak hanya mencopot Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat tapi Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta juga dicopot dari jabatannya.
“Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta paling bertanggungjawab atas tragedi berdarah yang merenggut ratusan nyawa,” ungkapnya kepada media ini, Selasa (04/10).
Lebih lanjut, diirinya menjelaskan bahwa kepolisian melanggar peraturan FIFA pasal 19 terkait larangan gas air mata dan senjata api dalam stadion.
“Tidak hanya pihak polisi, Panpel dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) harus bertanggungjawab. Karena Panpel dan PT LIB telah mengabaikan anjuran untuk menggelar pertandingan sore hari,” katanya memaparkan.
“Sekaligus telah lalai dalam menegakkan UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan terkait perlindungan suporter,” sambungnya.
Atas dasar itu, LIB harus bertanggungjawab dan menanggung konsekuensi ini. Sehingga tidak hanya sekedar berpikir mendapatkan keuntungan dalam pelaksanaan pertandingan Arema FC Vs Persebaya tersebut.
“Jangan cuman untuk yang dipikirkan, tapi wajib memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan,” tegasnya.
Dirinya menambahkan, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan untuk mundur dari jabatannya. Pasalnya, induk dari kegiatan pelaksanaan sepakbola di tanah air adalah PSSI.
“Ini bagian dari ketidak seriusan PSSI dalam mengurus sepakbola di tanah air,” pungkasnya.
Reporter : Fauzi
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam