Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Sekda Abdya Tegaskan MAA Harus Menggali Adat dan Hukum

Avatar of admin
×

Sekda Abdya Tegaskan MAA Harus Menggali Adat dan Hukum

Sebarkan artikel ini
MAA2
Sejumlah peserta sedang mendengarkan pemateri pada kegiatan duek pakat MAA Abdya di Gedung Pertemuan Susoh

Blangpidie, Abdya, Suara Indonesia-News.Com – Pelaksanaan Duet Pakat (musyawarah) Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) harus menggali adat dan hukum untuk dikembangkan kembali dalam kehidupan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan plt Sekretaris Daerah (Sekda) Abdya, Drs Thamrin dalam sambutannya pada pembukaan musyawarah majelis adat Aceh yang dilaksanakan di Aula Gedung Pertemuan Susoh yang dihadiri seluruh perangkat adat serta praktisi adat budaya di Abdya. Kamis (4/11).

Menurut Sekda, kegiatan musyawarah itu harus menjadi cikal bakal kembangkitan kembali adat istiadat yang sudah dijalankan oleh nenek moyang.

”Majelis adat sangat berperan dalam memupuk kembali nilai-nilai adat istiadat yang pada abad ini semakin memudar,”sebutnya.

Untuk itu, Sekda berharap duek pakat majelis adat tersebut harus mampu mengimplementasikan kepada masyarakat luas, sehingga bersama-sama masyarakat dapat mengembangkan kembali adat istiada Aceh.

Baca Juga :  Pemkot Bogor Setuju Usulan Lembaga Baru Tangani Jabodetabek-Punjur

”Ini harus menjadi perioritas kita bersama,”tutup Sekda.

Hal senada juga disampaikan Ketua MAA Provinsi Aceh, H Badruzzaman Ismail SH, M.Hum. Menurutnya, sekarang ini untuk melakukan musyawarah tidak lagi dilaksanakan di warung-warung kopi, tetapi harus lebih beretika dengan melakukan ditempat-tempat musyawarah.

”Fenomena selama ini setiap ada musyawarah di Gampong itu dilaksanakan di warung-warung kopi, kedepan itu tidak boleh lagi terjadi,”tegasnya.

Lebih lanjut disebutkan, setiap persoalan adat istiadat maupun permasalahan yang timbul ditegah-tegah masyarakat harus di musyawarahkan dengan bijak sesuai dengan adat istiadat di tempat tersebut.

”Musyawarah termasuk adat istiadat Aceh, jadi harus tetap kita kembangkan,”imbuhnya singkat.

Sementara itu, Ketua MAA Abdya, H Hasyem Sulaiman melalui wakil ketua MAA Abdya, Masrizal SE,M.Si mengakui, kegiatan tersebut merupakan upaya MAA untuk mengajak kembali masyarakat mengembangkan strategi pengembangan progran dan kegiatan MAA termasuk dalam penentuan skala prioritas kegiatan.

Baca Juga :  Kemenkominfo dan Pemkab Raja Ampat Bersinergi Gelar Bimtek

“Selain itu, kegiatan ini tentu saja sebagai upaya untuk memperkuat lobi atau mempengaruhi kebijakan terkait dengan alokasi anggaran untuk pembinaan adat dan memperkuat kerjasama dengan lembaga terkait,”sebut Masrizal.

Pada kesempatan tersebut, Masrizar juga mengatakan, pihak MAA Abdya untuk tahun 2016 akan melaksanakan penataaan pageu gampong (pengaman desa) yang melibatkan seluruh aparatur gampong dan pihak-pihak terkait.

”Masalah ada merupakan masalah serius yang harus kita bina bersama,”paparnya.

Pantaun awak media ini, dalam duek pakat MAA Abdya tersebut selain dihadiri oleh Ketua MAA Provinsi, Sekretaris MAA Abdya, Hasbi Hasan, juga terlihat sejumlah keuchik dalam Kabupaten Abdya, para camat serta para imum mukim se Kabupaten Abdya dengan menghadirkan pemateri dari Banda Aceh, Sanusi M Syarif SE,M.Phil.(N).