LUMAJANG, Selasa (24/04/2018) suaraindonesia-news.com – Siang tadi, Kasat Lantas Polres Lumajang bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kabupaten Lumajang melaksanakan kegiatan penilaian tim “Open Karo Black On the Spot” (OK BOS) di daerah rawan kecelakaan lalu lintas (blackspot) Ditlantas Polda Jatim di wilayah hukum Polres Lumajang, yang bertempat di Balai Desa Wonokerto, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, Propinsi Jawa Timur.
Turut hadir pada giat tersebut antara lain Kasat PJR Polda Jatim – AKBP Aris Yudha Legawa SH SIK, Kasubbagminops Bagbinopsnal Ditlantas Polda Jatim – KOMPOL Ariek Indra Sentanu SH SIK MH, Subbagrenmin Ditlantas Polda Jatim – AKP Danu Andito P SIK, Kaur TU Ditlantas Polda Jatim, Kasat Lantas Polres Lumajang – AKP Hendry Ibnu Indarto SH SIK, Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang – IPDA Dimas Sugeng Widodo SH, UPT Dishub Prov Jatim – N. TARIGAN, Dinas Pembatu PU pengeloaan jembatan Probolinggo Lumajang – Eko Barhadi, Dinas Pembantu PU pengelolaan jembatan Probolinggo Lumajang – Atim, Bappeda Setda Lumajang – Budi, Jasa Raharja Perwakilan Kabupaten Lumajang – Widodo, Kepala Desa Wonokerto – Slamet, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Lumajang – A.H Trisunu SH, Kasi bimbingan dan keselamatan lalu lintas Dishub Kabupaten Lumajang – Sudarwi SH, Staf Dishub Kabupaten Lumajang – Asmad dan Diangkat Perkara Sari SAP, Anggota Satlantas Polres Lumajang – BRIPKA Yos Vandopo, BRIPDA Prastian, BRIPDA Maghfiroh M.
Dalam sambutannya, Kepala Desa (Kades) Wonokerto, Slamet mengatakan jika hal itu memang benar apa yang pernah dikatakan oleh Kasat Lantas Polres Lumajang, apabila di daerah Wonokerto sering terjadi laka, pada tahun 2017.
“Disini sering terjadi laka pada saat musim hujan atau hujan gerimis, sebab jalannya menjadi licin. Dan ada warga bilang kalau jalan sepanjang ini angker dan upaya yang telah kita lakukan mengadakan istighosah 2 minggu sekali,” kata Slamet.
Menurut Kasat Lantas Polres Lumajang – AKP Hendry Ibnu Indarto SH SIK, bahwa permasalahan di lokasi blackspot di Desa Wonokerto, Kecamatan Tekung ini akan di hitung berdasarkan jumlah Laka Lantas, jumlah kendaraan yang terlibat, dan kondisi eksisting jalan.
Selain itu, kata AKP Hendry, pihaknya akan mencari sebuah solusi bagaimana cara bertindak, melakukan giat kerjasama cegah dan penanganan serta pasca Laka Lantas.
“Melaksanakan giat Patroli, Daggar, Dikmas, Sahaja dan Cangkruan guna memberikan pemahaman kepada warga masyarakat,” jelasnya.
Mantan Kanit Laka Polrestabes Surabaya ini menyampaikan juga bahwa diperlukan pemasangan himbauan diarea Blackspot, memperbanyak giat Forum Lalu lintas, giat survey dengan instansi lain, melaksnakan giat pt tkp, giat pembentukan Forum Analisa Dampak Laka Lantas, melaksanakan giat koordinasi dengan JR dan BPJS.
“Kami juga akan memberikan pelatihan PPGD kepada anggota Satlantas Polres Lumajang, kepada anggota Satsabhara Polres Lumajang dan kepada masyarakat sekitar lokasi blackspot dan siswa SMPN 1 Tekung,” tambahnya.
Sementara itu, arahan dari Ketua Tim, yaitu Kasat PJR Polda Jatim – AKBP Aris Yudha Legawa SH SIK menerangkan kalau sebagai petugas pihaknya harus peduli dengan laka lantas.
“Ini di karenakan tidak menuntut kemungkinan kita semua bisa mengalaminya. Meskipun kita sudah berhati hati terkadang orang lain belum tentu berhati hati, itu yang perlu diperhatikan,” paparnya.
AKBP Aris, juga menyampaikan dan mengapresiasi bahwa Forum LLAJ di Kabupaten Lumajang sangat luar biasa, bahkan bisa membentuk Forum Analisa Dampak Laka Lantas yang dikukuhkan dengan SK Bupati.
“Didaerah lain saja belum melangkah ke situ, bahkan Forum LLAJ daerah lain belum tentu berjalan,” bebernya.
Sesuai dengan paparan Kasat Lantas Polres Lumajang, hal ini menurut AKBP Aris juga akan percuma apabila tidak di tularkan kepada masyarakat.
“Memberikan pelatihan PPGD kepada masyarakat itu sangat efektif dan bagus sekali. Di karenakan yang akan bersentuhan langsung apabila ada korban Laka lantas. Apabila kita menghubungi petugas. Petugas masih membutuhkan waktu untuk perjalanan.
“Pelatihan semacam ini paling tidak 2 bulan sampai 3 bulan sekali Melakukan pelatihan PPGD, agar lebih terbiasa,” ungkap AKBP Aris.
Ditegaskan AKBP Aris, bahwa program OK BOS ini tidak hanya menilai keaktifan dari pada polisi lalu lintas namun pihaknya menilai dari semua Forum.
“Upayakan dan tingkatkan efektifitas forum yang sudah di buat di Kabupaten Lumajang ini,” pungkasnya.
Selanjutnya giat dilaksanakan peninjauan dengan survey lokasi black spot di tikungan Desa Tekung.
Dan hasil rekomendasi survey diketahui hasilnya antara lain yaitu memberdayakan potensi masyarakat untuk dilatih Pertolongan Gawat Darurat (PTG), memastikan penerangan jalan memadahi, banyak rambu yang tertutup pohon, dengan melakukan perawatan rambu tersebut dan lebih optimalkan kerjasama Forum LLAJ.
Reporter : Achmad Fuad Afdlol
Editor : Agira
Publisher : Imam