ACEH UTARA, Senin (04/09/2023), Suaraindonesia-news.com – Petani klaim kerugian akibat mangkraknya pembangunan bendungan Krueng Pase selama tiga tahun terakhir, terhitung tahun 2020, 2021 dan 2022, bahkan hingga tahun 2023 ini belum ada jaminan menyelamatkan hasil pertanian sawah petani yang mencapai 72.000 hektar.
Petani mengklaim, selain kurangnya kontrol daerah terhadap pembangunan bendungan air tersebut, juga mengaitkannya dengan sistem tender proyek yang justru merupakan petani dengan lambannya realisasi pekerjaan.
Seratusan warga yang mengataskan kelompok petani Aceh Utara melakukan unjuk rasa dihalaman kantor Bupati Aceh Utara, Senin (04/09/23). Kelompok tani terkait sengaja menyediakan satu unit mobil mini pick up serana sarana transportasi sound sistem untuk mengorasikan tuntutan mereka.
Baca Juga: Momentum Hardikda, Pj. Bupati Aceh Utara Serukan Bergerak Maju untuk Pendidikan yang Lebih Baik
Para petani tersebut menuntut agar, Pemerintah Pusat untuk segera melakukan penyelesaian pembangunan bendungan Krueng Pase, Mendesak Pemerintah Pusat untuk memberikan kompensasi pengganti kerugian kepada petani yang terdampak di 9 Kecamatan, Mendorong Pemerintah untuk transparansi dalam melakukan pelelangan pekerjaan pembangunan bendungan Krueng Pase.
Namun, geramnya para petani ini, dimana Pj. Bupati Aceh Utara, Mahyuzar enggan menjumpai para pendemo yang sedang melangsungkan orasinya. Bahkan, petani kerap menyerukan permohonan, agar Bupati bisa menjumpai mereka.
“Kami mohon kepada bapak Pj. Bupati, sebagai orang tua kami, agar bisa menemui kami menjawab keluhan kami,” sebut Orator Aksi.
Baca Juga: Pj Bupati Aceh Utara: Pers Juga Berperan Sebagai Pengawasan
Hingga pemberitaan ini dilayangkan, Pemkab Aceh Utara belum berhasil dikonfirmasi lebih lanjut, terkait apa alasan Pj. Bupati Aceh Utara, Mahyuzar enggan menjumpai para petani terkait.
Orasi pengunjuk rasa digelar sekitar dua jam, seiring kegiatan pelantikan Pegurus DPC PPWI Aceh Utara yang berlangsung di Ruang Koordinasi Kantor Bupati Aceh Utara, Lantai IV. Massa bubur dengan sendirinya, tanpa mendapatakan tatap muka dengan Pj. Bupati terkait.
Reporter : Efendi Noerdin