Suara Indonesia-News.Com, Sumenep – Puluhan Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) mendatangi Kantor DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, mereka melakukan aksi unjuk rasa terkait naik turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) didepan kantor DPRD setempat, Kamis (2/4/2015).
Mereka menuntut Presiden RI, Joko Widodo turun dari jabatannya. Kepemimpinan Jokowi dinilai hanya menyengsarakan rakyat saja, itu terbukti BBM naik turun tanpa alasan yang jelas.
“Jokowi lemah alias tidak tegas dalam mengambil kebijakan, sehingga kebijakan terkait harga BBM naik turun, padahal itu jelas-jelas membuat masyarakat sengsara dan kebingungan,” papar Bisrie Gei, korlap aksi Mahasurya.
Dalam aksinya, mereka membawa keranda mayat yang menunjukkan matinya kepemimpinan Joko Widodo. Sementara menurutnya sebelum Jokowi menjadi Presiden, sangat merakyat, tapi setelah dilantik dan menjabat sebagai presiden malah membuat rakyat tercekik dan sengsara.
“Harga BBM ini penentu stabilnya harga kebutuhan yang lain. Jadi, kalau harga BBM naik turun dan tidak jelas seperti ini pasti akan berdampak besar terhadap kebutuhan lainnya,” ungkapnya.
Kedatangan mereka tidak ditemui anggota dewan, karena anggota dewan Sumenep saat ini sedang reses. Mereka hanya ditemui Moh. Mulki Sekretaris Dewan.
“Saya akan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa ke anggota dewan, karena saat ini mereka sedang reses,” jelas Mulki di depan Mahasurya.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Mulki, mereka langsung membubarkan diri dan sebelum mereka meninggalkan Gedung DPRD Sumenep mereka meletakkan keranda mayat di depan kantor DPRD setempat. (jr/Zai).