PT. TPS Berkomitmen Untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi di 2017 - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Teknologi

PT. TPS Berkomitmen Untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi di 2017

×

PT. TPS Berkomitmen Untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi di 2017

Sebarkan artikel ini
IMG 20170203 WA0077

Reporter: Cahya

Surabaya, Minggu (05/2/2017) suaraindonesia-news.com – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) telah menetapkan besaran investasi yang digelontorkan guna meningkatan kinerja perusahaan. Vice President PT TPS, William Khoury menyatalan, total investasi yang digelontorkan dari tahun 2015 hingga 2020 mendatang mencapai sekitar US$ 200 juta.

“Dana tersebut diantaranya digunakan untuk mendatangkan container crane baru dengan total investasi sebesar US$ 30 juta dan untuk program elektrifikasi alat bongkar muat yang mencapai US$ 8 juta. Selain itu, juga digunakan untuk memperbesar kapasitas lapangan penumpukan. Langkah ini kami lakukan agar kapasitas produksi di TPS tahun ini akan mencapai 2,2 juta teus per tahun dari saat ini yang hanya dikisaran 1,8 juta teus,” ujar William saat paparan kinerja PT TPS di kantornya, Surabaya.

Ia menegaskan bahwa TPS berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi, untuk itulah TPS telah mengalokasikan investasi yang cukup besar, bahkan menjadi investasi yang paling besar sejak beberapa tahun terakhir.

Selain untuk penambahan container crane baru dan peningkatan kapasitas lapangan penumpukan, dana tersebut juga digunakan untuk penambahan armada pelayanan di lapangan untuk mengimbangi terjadinya peningkatan volume petikemas.

“TPS telah menetapkan diri sebagai pusat perdagangan di Jawa Timur dan di Tanjung Perak,” tegas William.

Baca Juga :  Miris ! Kakek Turi 80 Tahun Hidup di Gubuk Samping Sekolah Madrasyah

Public Relations PT TPS, M Sholech menjelaskan bahwa sejak pertengahan 2016, TPS telah memulai program elektrifikasi container crane. Sudah ada dua unit container crane yang sudah bertransformasi menjadi bertenaga listrik dari sebelumnya yang menggunakan solar.

Selain itu, juga telah didatangkan tiga container crane baru bertenaga listrik yang sedang dalam tahap comisioning dan ditargetkan akan beroperasi maksimal di bulan Maret 2017. Sementara untuk container crane yang lama yang masih menggunakan solar juga ditargetkan akan rampung bertansformasi pada bulan Maret.

“Karena masih dalam proses perbaikan, maka saat ini perusahaa belum bisa maksimal berproduksi, mungkin hanya sekitar 70% hingga 80% dari kapasitas. Baru nanti pada Maret kami perkirakan bisa berproduksi penuh,” ujarnya.

Selain itu, tahun 2016 TPS juga telah melakukan pendalaman kolam pelabuhan di dermaga internasional, dari kedalaman minus 10,5 low water spring (lws) menjadi minus 13 lws. Dermaga domestik juga telah didalamkan. Dengan rampungnya pendalaman ini, beberapa waktu yang lalu TPS berhasil melakukan bongkar muat kapal dengan draft 12,2 lws yang memiliki volume 1.700 Teus.

Dalam hal jasa pelayanan, TPS akan meluncurkan program fastpay atau sistem pembayaran online pada April besok. Program ini diharapkan bisa mempermudah pengguna jasa pelabuhan untuk melakukan pembayaran karena proses pembayaran akan lebih praktis dan cepat serta lancar, sebab beroperasi 24 jam.

Baca Juga :  Kembangkan Ternak Lebah Madu, Miarso Hadi Mantas Sales Jadi Jutawan

“Tidak diperlukan lagi berkas fisik yang harus diisi secara manual, tidak perlu mengirim petugas ke kantor TPS untuk mengurus pembayaran.

Pengembalian dana ke rekening fastpay secara otomatis saat TPS menerbitkan invoice dan dapat langsung digunakan oleh konsumen. Tidak membutuhkan deposit yang dikunci di bank dan yang paling penting, tidak tergantung pada jam kerja bank,” katanya.

Karena masih dalam proses perbaikan hingga Maret, maka TPS menetapkan target kenaikan kinerja sangat moderat, yaitu hanya aebesar 1% dibanding pencapaian di tahun 2016.

Data TPS menyebutkan, pada 2016 arus petikemas ekspor impor yang melalui TPS mrncapai 1,241 juta teus untuk petikemas internasional dan sebanyak 156,203 teus untuk arus petikemas domestik.

“Selain itu, adanya pembangunan pelabuhan baru yang pastinya juga akan menangani arus petikemas. Makanya kami sangat realistis dalam menetapkan target, yaitu hanya sebesar 1% untuk internasional dan 1% untuk arus domestik,” pungkas William.