Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita Utama

Proyek Pencacah Sampah Rp 15 Miliar Gagal Dilelang

Avatar of admin
×

Proyek Pencacah Sampah Rp 15 Miliar Gagal Dilelang

Sebarkan artikel ini
Achmad Suparto ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah TAPD Kota Batu yang juga Plt Sekda
Achmad Suparto ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Batu yang juga Plt Sekda

KOTA BATU, Minggu (9 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – Proyek pengadaan mesin pencacah sampah di Dinas Lingkungan Hidup senilai Rp 15 milyar gagal dilelang.

Akibatnya, hingga memasuki bulan Juli 2017 proyek milyaran rupiah itu harus ditunda dan dialihkan pada program yang sudah siap.

Achmad Suparto ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)  Kota Batu yang juga Plt Sekda, itu akhirnya menunda proyek tersebut dan dialihkan kepada program-program yang sudah siap, Dan sekaligus melakukan reschedule anggaran untuk persiapan Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2017.

“Tidak hanya proyek pencacah sampa saja yang ditunda,  Seluruh proyek yang belum dilaksanakan  hingga bulan 7 ini, sudah dipastikan pelaksanaan proyek itu akan  ditunda tahun depan,” kata dia.

Baca Juga :  Akibat Banjir Bandang dan Tanah Longsor, Kecamatan Cipongkor Bandung Barat Berduka

Menurutnya, anggaran dari proyek yang gagal lelang ini akan dialihkan kepada program-program lain yang sudah siap. Dan pihaknya akan melakukan reschedule anggaran.

“Pak Wali minta proyek pembangunan yang belum dilelang harus diganti dengan yang lain. Uangnya lebih baik diberikan kepada masyarakat, daripada hingga nanti akhir tahun tidak ada apa-apa,” ujar Parto, panggilan akrab Plt Sekda ini.

Lanjut dia, saat ini TAPD masih melakukan penyelarasan antara Tim Anggaran dan Tim Ekbang. Tim juga melakukan pemetaan terhadap proyek-proyek yang belum dilelang untuk dialihkan kepada proyek lain yang sudah siap pelaksanaannya.

Baca Juga :  Pembangunan Gedung SMALB Kota Pasuruan Senilai 1 M lebih Diduga Tak Sesuai Spek

Anggaran proyek yang dibatalkan pelaksanaannya tahun ini akan dialihkan kepada program lain yang membutuhkan anggaran yang lebih besar.

TAPD akan memilih program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan membutuhkan dana lebih untuk pengalihan.

“Contohnya, untuk bantuan  sosial, kalau selama ini dananya dianggap kurang, akan kita tambah. Kita akan alihkan anggaran tersebut kepada program yang sudah ada, karena dalam P-APBD tidak diperbolehkan untuk membuat program baru,” pungkasnya. (Adi Wiyono).