BALIKPAPAN, Rabu (18/10/2023) suaraindonesia-news.com – Puluhan sopir bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) Balikpapan – Samarinda melakukan aksi mogok di Terminal Bus Batu Ampar, Balikpapan.
Bukan tanpa alasan, sebanyak 28 sopir bus AKDP ini melakukan mogok kerja lantaran memprotes antrean BBM solar bersubsidi di SPBU kilometer 15 Karang Joang, Balikpapan Utara yang tidak memprioritaskan mereka sebagai angkutan penumpang.
Diketahui, puluhan sopir ini melakukan mogok sejak pukul 06.00 WITA. Tumpukan penumpang diruang tunggu terminal pun berserakan menunggu kepastian keberangkatan bus ke Kota Tepian Samarinda.
Salah satu penumpang berinisial FS yang berhasil dikonfirmasi media ini menyebut, ia bersama istrinya menunggu keberangkatan bus menuju Samarinda sejak pukul 07.00 WITA. Hingga pukul 11.00 WITA belum ada kepastian keberangkatan bus yang ditunggu-tunggu itu.
Baca Juga: Pilpres 2024: Orang Madura Resmi Jadi Bacawapres berpasangan dengan Ganjar Pranowo
“Kami menunggu keberangkatan bus dari jam 07.00 WITA, ini sudah jam 11.00 berarti sudah 4 jam. Tujuan saya dan istri ke Samarinda, kami belum tahu sampai jam berapa harus menunggu,” cetusnya.
Dari keterangan salah satu sopir AKDP, Yanto mengatakan, alasan mereka mogok kerja menuntut aturan pengisian BBM solar bersubsidi di SPBU kilometer 15 untuk dikembalikan ke awal yang memprioritaskan angkutan barang dan penumpang. Sehingga tidak mematikan jadwal mereka.
“Kami meminta prioritas seperti semula di SPBU kilometer 15, karena kami angkutan penumpang yang memiliki jadwal, dan tidak bisa mengikuti antrean. Apalagi antrean itu tidak sebentar, bisa menyita waktu 3 jam hingga 4 jam. Hal itu bisa mematikan jadwal kami,” ujar Yanto ditemui media ini di Terminal Bus Batu Ampar Balikpapan.
Menurut Yanto, di SPBU kilometer 15 sering kali dipenuhi oleh antrean kendaraan travel, baik dari dalam kota maupun yang dari luar Balikpapan.
“Kami juga meminta kendaraan travel agar kembali melakukan pengisian solar subsidi di SPBU Gunung Malang dan SPBU Kebun Sayur. Kembalikan kepada aturan semula,” pintanya.
Sementara itu, Pengawas Terminal Tipe A Batu Ampar, Sulistiawan mengakui, jika puluhan sopir tersebut mogok memprotes soal antrean BBM solar bersubsidi di SPBU kilometer 15.
“Mereka meminta kendaraan-kendaraan kecil terutama travel untuk kembali melakukan pengisian solar subsidi di SPBU Gunung Malang dan di Kebun Sayur seperti sebelumnya,” katanya saat ditemui media ini seusai melakukan mediasi dengan para sopir di Terminal Bus Batu Ampar.
Persoalan ini, kata dia, akan ditindaklanjuti langsung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan dan kepolisian termasuk Pertamina untuk menertibkan kendaraan-kendaran kecil agar bisa melakukan pengisian di SPBU yang sudah di atur sebelumnya.
“Aksi mogok ini yang pasti mengganggu operasional terminal, karena adanya penumpukan penumpang sejak tadi pagi khususnya yang akan ke Samarinda. Sehingga tidak ada pelayanan,” ungkapnya.
Pantauan media ini, hingga pukul 12.00 WITA, aksi mogok sudah berkahir. Puluhan sopir bus kembali beraktivitas sembari menunggu informasi tindak lanjut dari tuntutan mereka, tumpukan penumpang pun mulai diberangkatkan menuju Kota Samarinda.
Reporter: Fauzi
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri