LUMAJANG, Senin (13/4/2020) suaraindonesia-news.com – Mulai pagi ini, apa yang diinstruksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim, dalam menggandeng Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk mengatasi keterbatasaan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di sekolah, sudah dimulai.
Seperti dikutip kompas.com, bahwa lewat program Belajar Dari Rumah yang ditayangkan di TVRI, dan diharapkan siswa tak ketinggalan pelajaran meskipun berada di rumah.
Seperti diketahui, sudah hampir sebulan siswa mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA belajar dari rumah akibat pandemi wabah virus corona atau Covid-19 ini.
Pemerintah di masing-masing propinsi memilih meliburkan sekolah untuk mengantisipasi penyebaran virus yang berasal dari Kota Wuhan, China, tersebut.
“Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19,” kata Nadiem melalui telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di Jakarta, pada Kamis (9/4) lalu.
Nadiem menambahkan, program ini disiarkan televisi secara nasional untuk mengatasi keterbatasan akses jaringan internet, terutama bagi para siswa yang ada di daerah-daerah.
“Khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis,” ujar Nadiem.
Program Belajar dari Rumah yang akan tayang di TVRI merupakan respons Kemendikbud terhadap masukan Komisi X DPR RI pada Rapat Kerja tanggal 27 Maret 2020 lalu. Nadiem menilai upaya ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar.
“Program Belajar dari Rumah mulai tayang di TVRI pada Senin tanggal 13 April 2020 dimulai pada pukul 08 pagi,” ucap Nadiem.
Lebih lanjut, Nadiem menuturkan, program Belajar dari Rumah direncanakan dapat terselenggara setidaknya selama 3 bulan ke depan.
Nantinya selain diisi dengan program pembelajaran untuk semua jenjang, Belajar dari Rumah juga akan menyajikan program Bimbingan Orangtua dan Guru serta tayangan kebudayaan pada akhir pekan,” kata Mendikbud.
Adapun konten atau materi pembelajaran yang disajikan akan fokus pada peningkatan literasi, numerasi, serta penumbuhan karakter peserta didik.
Kemendikbud juga akan melakukan monitoring dan evaluasi mengenai program ini bersama dengan lembaga non pemerintah.
“Yang perlu dicatat bahwa sesungguhnya dalam keadaan seperti ini, yang menjadi penting saat adalah pemberian pendidikan yang bermakna,” kata Nadiem.
Selanjutnya, dalam situasi di mana kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah terhenti, solidaritas dan gotong royong menjadi kunci penanganan Covid-19 di Indonesia.
Oleh karena itu Kemendikbud terbuka untuk kerja sama dan kolaborasi pendukungan penyelenggaraan pendidikan di masa darurat ini.
“Kami berterima kasih atas semua bantuan, kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak, dari Komisi X, mitra swasta, organisasi masyarakat, juga relawan yang bersama-sama mengambil peran dan kontribusi dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19,” tuturnya.
Semangat gotong royong yang kita miliki menunjukkan kesatuan dan kekuatan bangsa kita yang berideologi Pancasila.
Mendikbud berharap agar para orang tua, pendidik, dan peserta didik menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Pesan saya agar baik orang tua, siswa, dan guru menjaga kesehatan masing-masing beserta keluarga sesuai protap dari Kemenkes terkait Covid-19, dan untuk mengikuti imbauan Presiden Jokowi agar belajar di rumah, bekerja di rumah, dan beribadah di rumah,” tutur Mendikbud.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Drs. Agus Salim, M.Pd. menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan antisipasi terkait pembelajaran dengan sistem daring ini. Dia menyadari kemungkinan ada pelajar yang tidak memiliki android terutama untuk pelajar SD. Untuk menyikapi hal ini pihaknya telah memerintahkan guru agar bisa hadir ke rumah pelajar tersebut dengan tetap memperhatikan protokol darurat corona.
“Ini kasuistik dan kebetulan untuk tingkat SMP tidak ada keluhan soal sistem daring ini,” terang Agus Salim.
Menurut Agus Salim, pembelajaran dengan sistem daring ini merupakan salah satu cara agar hak peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang layak tetap terpenuhi meskipun dalam kondisi darurat corona. Kepastian keamanan pelajar dan guru dalam memutus mata rantai penyebaran corona harus benar-benar diperhatikan, karena itu tidak hanya murid sekolah tetapi gurunya pun dapat tugas mengajar dari rumah lewat daring.
Model daring ini juga diterapkan kepada seluruh jajaran di Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang. Agus Salim mengaku untuk koordinasi dan rapat dengan pengawas, penilik ataupun unsur-unsur di Dindik terpaksa harus dilakukan dengan teleconference.
“Ini semua demi kelancaran tugas dengan tetap mematuhi protokol darurat corona,” tegasnya.
Upaya mengikuti protokol penanganan penyebaran corona ini mendapat perhatian serius kalangan Dinas Pendidkan di Lumajang. Sejak kasus corona muncul, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Lumajang telah beberapa kali mengeluarkan Surat Edaran agar SDM di lingkungan Dinas Pendidikan benar-benar aman dan terhindar dari ganasnya penyebaran corona, mengingat SDM terbanyak ada di Dindik ini.
“Sejak 5 maret saya telah berkirim surat sekitar 12 kali kepada KPT, pengawas, penilik, manajemen sekolah dan semua unsur, termasuk soal himbauan dan larangan terkait protokol menghadapi kasus corona,” terangnya.
Agus Salim seraya menambahkan jika surat tersebut juga diteruskan kepada komite sekolah, wali murid dan masyarakat agar bisa saling menjaga keluarganya dari bahaya corona.
Dinas Pendidikan Lumajang juga sudah menyiapkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem online, agar saat pendaftaran nanti tidak ada kerumunan yang tetunya ini melanggar protokol darurat corona. Dia mengaku sejak lama pihaknya sudah membuat konsep PPDB secara online dengan merancang apliksi yang mudah dipahami dan diterapkan.
“Saya telah memerintahkan kepada tim untuk membuat aplikasi yang mudah sehingga anak dan orang tua tidak ribet ketika daftar sekolah,” pungkasnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang sangat mendukung program Belajar dari Rumah yang direncanakan oleh Kemendikbud, dan akan diselenggarakan setidaknya selama 3 bulan ke depan.
Reporter : Fuad
Editor : Amin
Publisher : Ela