ABDYA ACEH, Selasa (8 Agustus 2017) suaraindonesia-news.com – Ratusan masyarakat petani kebun warga Desa Rambong/Pisang kecamatan Setia Kabupaten Aceh barat Daya (Abdya) rayakan Tradisi kanduri “bungong Kayee” atau dalam bahasa Indonesia disebut “bunga Kayu” yang pelaksanaannya bertempat di Pucuk Krueng Suak Desa setempat, Minggu (6/8).
Dari pantauan suaraindonesia-news.com, Kanduri bungong kayee satu dari sekian banyaknya kanduri-kanduri yang berlaku dalam masyarakat Aceh.
Ada beberapa kanduri lainnya, seperti kanduri Blang (sawah) kanduri rabu abeh/tulak bala, kanduri laot, kanduri gunong, dan lain-lain. Kanduri-kanduri tersebut merupakan warisan leluhur yang dilakukan dengan cara-cara Islami. Secara umum, kanduri ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
“Kanduri bungong kayee ini kita laksanakan untuk memberkahi seluruh batang kayu yang memberi manfaat dan hasil kepada kita yang merupakan rezeki di berikan oleh allah SWT,” sebut ketua Seneubok Muhibuddin.
Disamping itu, sembari juga mengingat kan, kepada para petani yang mempunyai ternak baik itu kerbau, lembu, dan kambing agar dijaga ternaknya masing-masing, Bek Dipeuleh Mangat-mangat Mantong (jangan dilepas sembarangan), karena bisa merusak tanaman petani kebun. Baca Juga: Wabup Aceh Timur Buka Manasik Haji
”Jika sudah dihimbau masih terdapat ternak berkeliaran, maka kita tidak segan-segan untuk menindaknya nanti sesuai dengan reusam (peraturan) gampong,” tegas ketua Sienubok Rambong Muhibuddin.
Sementara itu Pj Keucik Rambong. Ade Herman mengatakan, kanduri ini sangat baik dilaksanakan disamping menjaga budaya leluhur nenek monyang, juga sebagai bentuk rasa syukur kita kepada allah SWT untuk memberkahi hasil panen bagi pekebun.
“Tradisi kanduri seperti ini merupakan budaya yang harus kita jaga setiap tahun, juga dapat meningkatkan rasa silahturrahmi dan persatuan dengan baik sesama warga maupun dengan pihak pemerintah,” unggah Keucik Selanjutnya ditempat terpisah keucik Pisang Rajudin juga menyebutkan tradisi seperti ini harus terus di budayakan supaya hasil panen patani kebun dapat melipah sehingga pekebun dapat sejahtra dan makmur.
Acara tersebut juga dihadiri Imum Mukim Ishak Huri, kepala Desa Rambong Ade Herman, kepala desa Pisang Rajudin, ketua Tuha Peut Nazli Md, sekdes rambong Muklis, tgk Sagoe dua desa, ketua Seneubok Muhibudin, perwaikilan Kompi ML /115, para Kadus, pemuda, Tuha lapan dan pekebun serta undangan lainnya.(Nazli, Md)
Iya benar Tradisi kanduri jangan sampai punah harus di jaga karna itu budaya warisan leluhur kita, dan menjadikan ciri khas negara Indonesia yang kaya akan budaya dan tidak akan ada tandingannya.